1. Manajemen nyeri
o Kaji keluhan nyeri,
lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, dan beratnya nyeri.
o
Observasi
respon ketidaknyamanan secara verbal dan non verbal.
o Pastikan pasien
menerima perawatan analgetik dengan tepat.
o Gunakan strategi
komunikasi yang efektif untuk mengetahui respon penerimaan pasien terhadap
nyeri.
o
Evaluasi
keefektifan penggunaan kontrol nyeri
o Monitoring perubahan
nyeri baik aktual maupun potensial.
o
Sediakan
lingkungan yang nyaman.
o Kurangi faktor-faktor
yang dapat menambah ungkapan nyeri.
o Ajarkan penggunaan
tehnik relaksasi sebelum atau sesudah nyeri berlangsung .
o Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk memilih tindakan selain obat untuk meringankan nyeri.
o Tingkatkan istirahat
yang adekuat untuk meringankan nyeri.
2.
Manajemen pengobatan
©
Tentukan obat yang dibutuhkan pasien dan cara mengelola
sesuai dengan anjuran/ dosis.
©
Pasien mampu mengelola obat sendiri.
©
Monitor efek teraupetik dari pengobatan.
©
Monitor tanda dan gejala serta efek samping dari obat.
© Monitor interaksi obat.
©
Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola pengobatan
yang tepat.
©
Ajarkan pada pasien dan keluarga cara mengatasi efek
samping pengobatan.
©
Jelaskan manfaat pengobatan yang dapat mempengaruhi
gaya hidup pasien.
3. Pengelolaan analgetik
âPeriksa perintah medis tentang
obat, dosis dan frekuensi obat analgetik.
âPeriksa riwayat alergi pasien.
âPilih obat berdasarkan tipe dan
beratnya nyeri.
âPilih cara pemberian IV atau IM
untuk pengobatan, jika mungkin.
âMonitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgetik.
âKelola jadwal pemberian
analgetik yang sesuai.
âEvaluasi efektifitas dosis
analgetik dan observasi tanda dan gejala dari efek samping, misal depresi
pernafasan, mual dan muntah, mulut kering, dan konstipasi.
âKolaborasi dengan dokter untuk
obat, dosis dan cara pemberian yang diindikasikan.
|
No comments:
Post a Comment