Happy studying, may be useful ...

Dear readers ...
for completeness this blog, we hope the comments that build ... ok thank you :)

" Health is not everything, but whithout health everything is nothing "

Wednesday, December 19, 2012

DENGAN GAGAL NAFAS (BANTUAN VENTILASI MEKANIK)


LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN GAGAL NAFAS
 (BANTUAN VENTILASI MEKANIK)

Pengertian

Kegagalan pernafasan adalah pertukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi hipoksia, hiperkapnia (peningkatan konsentrasi karbon dioksida arteri), dan asidosis.
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempetahankan oksigenasi.

Penyebab gagal nafas

  1. Penyebab sentral
    1. Trauma kepala : contusio cerebri
    2. Radang otak : encephalitis
    3. Gangguan vaskuler : perdarahan otak , infark otak
    4. Obat-obatan : narkotika, anestesi
  2. Penyebab perifer
    1. Kelainan neuromuskuler : GBS, tetanus, trauma cervical, muscle relaxans
    2. Kelainan jalan nafas : obstruksi jalan nafas, asma bronchiale
    3. Kelainan di paru : edema paru, atelektasis, ARDS
    4. Kelainan tulang iga/thoraks: fraktur costae, pneumo thorax, haematothoraks
    5. Kelainan jantung : kegagalan jantung kiri

Patofisiologi

Pada pernafasan spontan inspirasi terjadi karena diafragma dan otot intercostalis berkontraksi, rongga dada mengembang dan terjadi tekanan negatif sehingga aliran udara masuk ke paru, sedangkan fase ekspirasi berjalan secara pasif .
Pada pernafasan dengan ventilasi mekanik, ventilator mengirimkan udara dengan memompakan ke paru pasien, sehingga tekanan selama inspirasi adalah positif dan menyebabkan tekanan intra thorakal meningkat. Pada akhir inspirasi tekanan dalam rongga thoraks paling positif.

KONSEP LANSIA LANJUT USIA (GERONTIK)


KONSEP LANSIA
LANJUT USIA (GERONTIK)


 Batasan Lansia
Menurut  Organisasi Kesehatan Dunia ,lanjut usia dikelompokkan menjadi:
a.    Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b.    Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun.
c.    Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
d.   Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
 Permasalahan Pada Lanjut Usia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lanjut usia antara lain  (Setiabudhi,1999: 40 - 42):
1.    Permasalahan Umum :
-       Makin besarnya jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
-       Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati.
-       Lahirnya kelompok masyarakat industri.
-       Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
-       Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
2.    Permasalahan khusus :
-       Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik, mental maupun sosial.
-       Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
-       Rendahnya produktivitas kerja lansia.
-       Banyaknya lansia yang miskin, telantar dan cacat.
-       Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik.
-       Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia.

Teori Proses Menua

TONSILITIS


TONSILITIS

A. PENGERTIAN
Tonsilitis adalah suatu inflamasi (peradangan) pada tonsil.

B. PENYEBAB
Penyebab radang akut ini ialah kuman golongan streptokokus B hemolytikus, streptokokus viridans dan streptokokus pyogenes, yang merupakan penyebab pada 50% pada kasus. Sisanya disebabkan oleh infeksi virus yaitu adenovirus, ECHO, virus influenza, serta herpes. Cara infeksinya ialah oleh percikan ludah (droplet infeksi).

C. TANDA DAN GEJALA
Gejala yang sering ditemukan adalah suhu tubuh naik sampai mencapai 40 derajat celsius, rasa lesu, rasa nyeri di sendi, odimofagi, tidak nafsu makan, rasa nyeri di telinga (otalgia), karena nyeri alih (referred pain) melalui nervus glosofaringeus (N IX).
Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, tonsil membengkak, hiperemis, terlihat detritus berbentuk folikel, lakuna atau beberapa membran.

D. PATOFISIOLOGI
Mula-mula terjadi infiltrasi pada lapisan epitel. Bila epitel terkikis, maka jaringan limfoid superfisial mengadakan reaksi, terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Proses ini secara klinis tampak pada kriptur tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut detritus. Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas. Suatu tonsilitis akut dengan detritus, yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Bila bercak-bercak detritus itu berdekatan menjadi satu, maka terjadi tonsilitis lakunaris. Bercak detritus yang melebar itu dapat lebih lebar lagi, sehingga terbentuk membran semu (psedomembran).

RETARDASI MENTAL


RETARDASI MENTAL

A. PENGERTIAN
Retaldasi mental adalah suatu gangguan heterogen yang terdiri dari gangguan fungsi dibawah rata-rata dan gangguan dalam ketrampilan adaptif yang ditemukan sebelum orang berusia 18 tahun (Mansjoer,2001)
Retardasi mental adalah fungsi intelektual di bawah rata-rata yang muncul beramaan dengan kurangnya perilaku adatif, awitannya sebelum usia 18 tahun (Wong,2003).
Retaldasi mental mempunyai gambaran khusus, yaitu: (Varcarlois,1999)
  1. Fungsi intelektual di bawah rata-rata (IQ 70 atau lebih rendah)
  2. Defisit atau kerusakan fungsi adatif
  3. Terjadi sebelum usia 18 tahun
Retardasi mental dapat didefinisikan sebagai keterbatasan dalam kecerdasan yang mengganggu adaptasi normal terhadap lingkungan. Hal ini bermanifestasi dengan perkembangan yang abnormal dan berkaitan dengan kesukaan belajar dan  adaptasi social (Sacharin et al,1999)

B. ETIOLOGI
Faktor penyabab retardasi mental adalah:
1.Penyebab prenatal
  • Penyakit kromosom (Trisomi 21 / sindrom down, sindrom fragile-X)
Hal ini mencakup jumlah terbesar dari penyebab genetic dan paling sering adalah trisomi yang melibatkan kromosom tambahan. Misalnya 47 dibandingkan keadaan normal sebesar 46. Misalnya trisomi 17-18 (sindrom E), trisomi 13-15 (sindrom D). Kehilangan parsial atau lengkap dari lengan pendek kromosom 5 juga diketahui sebagai sindrom “ Cri duchat” Kelainan kromosom seks, seperti sindrom klinefelter (XXY), sindrom Turner dan sebagai mosaic, dapat juga berkaitan dengan retardasi mental.
  • Gangguan sindrom
Cacat ditransmisikan melalui gen, sebagai besar diantaranya adalah cacat resesif terkait seks, misalnya sindrom Lowe (sindrom Okuloserebrorenal) dan sindrom Hunter.
  • Irradiasi
Terutama pada kandungan dengan umur kehamilan 2-6 minggu. Pengaruh irradiasi pada janin pada kehamilan muda dapat berupa perubahan mutasi baru pada kromosom atau merusak janin secara langsung, sehingga terjadi malformasi pada bayi yang dilahirkan.
  • Gangguan metabolisme sejak lahir (Feniketonuria)
Gangguan metabolic seperti feniketonuria, galaktosemia, penyakit Tay-Sachs juga disebabkan oleh gangguan autosomal fesesif.

GLOMERULODEFRITIS

GLOMERULODEFRITIS

A.                                  Pengertian
Glomerulonefritis adalah gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan pada kapiler glumerolus yang fungsinya sebagai filtrasi cairan tubuh dan sisa-sisa pembuangan.

Pengertian
Glomerulonefritis adalah gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan pada kapiler glumerolus yang fungsinya sebagai filtrasi cairan tubuh dan sisa-sisa pembuangan.

B.                                   Etiologi

Glomerulonefritis biasanya terjadi karena reaksi antigen antibodi sekunder dari infeksi streptococcus yang mengenai saluran pernafasan atas atau kulit dan seringkali pada anak-anak usia sekolah. Laki-laki lebih tinggi dari wanita. Kuman penyebab Beta Hemolitic Streptococcus yang sering adalah pharyngitis dan impetigo
Manifestasi klinis :
1.      Riwayat infeksi saluran nafas atas atau otitis media
2.      Hematuria
3.      Proteinuria
4.      Edema
5.      Menurunnya output urin
6.      Renal insuffisiensi (kerja jantung tidak sanggup mengedarkan darah
7.      Hipertensi
8.      Fatigue
9.      Mungkin demam

TUMBUH KEMBANG ANAK


TUMBUH KEMBANG ANAK



  1. PENGERTIAN
Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat penambahan jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler.
Kembang/perkembangan adalah  proses pematangan/maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensia serta perlakuan anak.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau keahlian dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses di ferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga msing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

  1. JENIS TUMBUH KEMBANG
    1. Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam bentuk besar dan fungsi organisme individu.
    2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik seperti berbicara,bermain,berhitung dan membaca.
    3. Tumbuh kembang social emosional bergantung kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin,berkasih saying,menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan mengelola rangsangan agresif.

  1. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
    1. Faktor Genetik
    2. Faktor herediter konstitusional
    3. Faktor lingkungan

ENSEFALITIS


ENSEFALITIS

  
A. Definisi
Ialah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikro-organisme. Terminologi ensefalopati yang dulu dipakai untuk gejala yang sama, tanpa tanda-tanda infeksi sekarang tidak dipakai lagi.

B. Etiologi
Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteri, protozoa, spirokaeta namun penyebab utama dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.
Berbagai jenis virus dapat menimbulkan ensefalitis, meskipun gejala klinisnya sama.

C. Gejala klinis
didapatkan suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia. Kesadaran dengan cepat menurun. Anak besar sebelum kesadaran menurun seringkali mengeluh nyeri kepala. Muntah sering ditemukan. Kejang-kejang bersifat umum atau fokal atau hanya twiching saja. Kejang dapat berlangsung berjam-jam. Gejala serebrum yang beranekaragam dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama, misalnya paresis atau paralisis, afasia dan sebagainya. LCS seringkali dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peninggian jumlah sel, kadar protein atau glukosa. Pada kelompok ensefalitis pasca infeksi, gejala penyakit primer sendiri dapat membantu diagnosis. EEG sering menunjukkan akufitas listrik yang merendah yang sesuai dengan kesadaran yang menurun.