Happy studying, may be useful ...

Dear readers ...
for completeness this blog, we hope the comments that build ... ok thank you :)

" Health is not everything, but whithout health everything is nothing "

Wednesday, December 19, 2012

ENSEFALITIS


ENSEFALITIS

  
A. Definisi
Ialah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikro-organisme. Terminologi ensefalopati yang dulu dipakai untuk gejala yang sama, tanpa tanda-tanda infeksi sekarang tidak dipakai lagi.

B. Etiologi
Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteri, protozoa, spirokaeta namun penyebab utama dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.
Berbagai jenis virus dapat menimbulkan ensefalitis, meskipun gejala klinisnya sama.

C. Gejala klinis
didapatkan suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia. Kesadaran dengan cepat menurun. Anak besar sebelum kesadaran menurun seringkali mengeluh nyeri kepala. Muntah sering ditemukan. Kejang-kejang bersifat umum atau fokal atau hanya twiching saja. Kejang dapat berlangsung berjam-jam. Gejala serebrum yang beranekaragam dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama, misalnya paresis atau paralisis, afasia dan sebagainya. LCS seringkali dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peninggian jumlah sel, kadar protein atau glukosa. Pada kelompok ensefalitis pasca infeksi, gejala penyakit primer sendiri dapat membantu diagnosis. EEG sering menunjukkan akufitas listrik yang merendah yang sesuai dengan kesadaran yang menurun.


 
D.  Pemeriksaan penunjang
§  Biakan darah
§  Lumbal punksi, kemungkinan didapat:
-          LCS jernih
-          Jumlah sel : 0-beberapa ribu sel PMN
-          Protein normal atau naik sedikit
-          Gula normal
-          Kulutr 70-80% (+)
§  Pemeriksaan penunjang:
o   CRP positif untuk bakteri (namun tidak bisa dinilai pada klien dengan rheumatoid artritis)
o   Analisa kimia untuk penderita akut bakteri:
-          kadar glukosa menurun kurang dari 45 mg/100 cc
-          kadar Cl menurun kurang dari 700 mg/100 cc
-          kadar protein naik lebih dari 70 mg/100 cc
-          sebab virus: kadar glukosa normal dan kadar protein dibawah 100 mg/dl
o    Serologi Ig M, Ig G
o   EEG : multifokal, pseudokompleks
o   CT scan kepala: edema otot, tanda bercak tuberkuloma/tuberkel terfokus

E. Komplikasi:
  • Retardasi mental
  • Iritabel.
  • Gangguan motorik.
  • Epilepsy.
  • Emosi tidak stabil, sulit tidur, halusinasi.

F.  Penatalaksanaan
§  Antikonvulsan untuk mengatasi kejang, tergantung keperluan, biasanya diberikan valium dan atau luminal. Segera lakukan pemasangan IVFD bila terdapat tanda-tanda dehidrasi
§  Untuk mengatasi hiperpireksia berikan surface coolling dengan menempatkan es pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh darah besar (tepiid songe). Sebagai hibernasi berikan largaktil 2mg/kgBB/hari dan phenergan 4mg/kgBB/hari i.v atau i.m dalam 3x pemberian
§  Pemberian manitol untuk menurunkan udem otak
§  antibiotika
§  Gizi: peroral bila sadar, intragastrik bila tak sadar. TKTP
§  Perawatan rutin: pemantauan KU, VS, intake.
§  Rawat di rumah sakit
§  Bila terdapat peningkatan tekanan intracranial dapat diberikan manitol 0,5-2g/kgBB iv dalam periode 8-12 jam.

G.  Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
  1. Hipertermi
  2. Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh
  3. Resiko aspirasi
  4. Sindrom kurang perawatan diri
  5. Cemas





DAFTAR PUSTAKA



1.      Carpenito, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 8, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2000
2.      Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian pasien, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 1999
3.      Joyce Engel, Pengkajian Pediatrik, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998
4.      Komite Medik RS dr. Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM, Standar Pelayanan Medis, buku 2, Gadjah Mada University, 1996
5.      NANDA, Nursing diagnoses: Definitions and Classification 2001-2002, Philadelphia, 2002
6.      Sacharin, Prinsip Keperawatan Pediatrik, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1996
7.      Staf pengajar IKA KFUI, Ilmu kesehatan Anak, Bagian IKA FKUI, 1985
8.      MC.Clokey, J. C Bulechek : Nursing Intervention Clasifikation (NIC), Mosby st, Louis, 1996.
9.      http://www. Us.elsevierhealth.com.nursing diagnosis, outcomes and interventions.

No comments:

Post a Comment