Happy studying, may be useful ...

Dear readers ...
for completeness this blog, we hope the comments that build ... ok thank you :)

" Health is not everything, but whithout health everything is nothing "

Friday, August 10, 2012

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FARINGITIS AKUT


perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!



ASUHAN KEPERAWATAN
 KLIEN DENGAN FARINGITIS AKUT

A.    Pengertian
Istilah ini menunjuk pada semua infeksi akut faring, termasuk tonsilitis dan faringo tonsilitis. Ada atau tidaknya tonsil tidak mempengaruhi kerentanan, frekuensi atau perjalanan atau komplikasi penyakit, keterlibatan faring merupakan bagian dari sebagian besar infeksi saluran pernafasan atas dan juga ditemukan bersama dengan berbagai infeksi menyeluruh akut. Namun pada batas tertentu faringitis akut menunjuk pada keadaan dimana keterlibatan utama adalah pada tenggorokan, penyakit ini tidak lazim pada anak di bawah umur satu tahun tetapi berlanjut sarnpai akhir masa kanak-kanak dan kehidupan dewasa (ilmu kesehatan anak, edisi 15, Behrman F. Kliegman, Arum). Faringitis adalah proses peradangan pada tenggorokan (Perawatan Medikal Bedah, Charlene J. Reeves, Gayleroux, Robin Lockhart).

B.    Etiologi
-          Kuman streptococcus beta hemolyticus
-          Streptococcus viridans
-          Streptococcus pyogenes
-          Virus
(Kapita Selekta Kedokteran, 1999)

C.    Patofisiologi
Penularan terjadi melalui dropplet, kuman menginfiitrasi lapisan epitel kemudian apabila epitel terkikis maka jaringan iimfoid superfisial bereaksi kemudian akan terjadi pembendungan radang dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. (Kapita Selekta Kedokteran, 1999).

ASUHAN KEPERAWATAN INTERVENSI TALASEMIA



perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!

 

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TALASEMIA

 
NO
DIAGNOSE KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
IINTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI

1













2














3















4










Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen/zat nutrisi






Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen










Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan












Risiko infeksi b.d  prosedur /tindakan invasif


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam perfusi jaringan klien adekuat dengan criteria :
- Membran mukosa merah muda
- Conjunctiva tidak anemis
- Akral hangat
- TTV dalam batas normal

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien toleran terhadap aktivitas dengan criteria :
 - Kebutuhan ADL terpenuhi   tanpa rasa pusing,sesak






Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi klien terpenuhi dengan criteria
- BB stabil/meningkat
- Nilai laboratorium Dbn
- Melaporkan nafsu makan meningkat
- Menghabiskan porsi makan yang disediakan.

Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x 24 jam klien tidak mengalami infeksi dengan criteria :
- Tidak  terdapat tanda-tanda infeksi
-  TTV dalam batas normal
- HGB meningkat/dbn



- Monitor TTV,pengisian kapiler,warna kulit dan membaran mukosa
- Tinggikan posisi kepala  tempat tidur
- Periksa adanya keluhan nyeri
- Catat keluhan rasa dingin
- Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat
- Beri oksigen sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dalam pemeiksaan lab : HB,HMT,SDM.

- Kaji kemampuan anak dlm melakukan memenuhi ADL
- Monitor TTV,respon fisiologis selama,setelah melakukan aktivitas
- Beri informasi pada anak/klg untuk berhenti melakukan aktivitas jika terjadi peningkatan TTV atau pusing
- Beri bantuan dalam beraktivitas/ambulasi bila perlu
- Perioritaskan jadwal askep untuk meningkatkan istirahat

- Kaji riwayat nutrisi dan makanan yg disukai
- Observasi dan catat masukan makanan
- Timbang Berat badan a” hari
- Beri makanan sedikit tapi sering dan atau makan diantara waktu makan
- Konsul ahli gizi
- Beri obat/suplemen vitamin sesuai order

- Proteksi infeksi
- Monitor tanda-tanda infeksi
- lakukan perawatan insersi infus dengan prinsip aseptic steril
- Jaga kebersihan diri
- Batasi pengunjung


Tanggal 8 –12-2003 Pk.13.00
- Menerima penderita baru
- Mengobservasi Ku penderita
- Mengukur tanda-tanda Vital
- Menyiapkan  penderita untuk transfusi
- Memasang infus Nacl


Tanggal 8-12-2003 Pk.13.00
- Mengkaji kemampuan anak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
- Menjelaskan pada anak/klg untuk berhenti melakukan aktivitas bila terjadi peningkatan TTV,pusing dan sesak napas



Tanggal 8-12-2003 Pk.13.00

- Mengobservasi KU penderita
- Menilai status gizi klien
- Menimbang berat badan penderita







Tanggal 8-12-2003 Pk.13.00

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- Memasang infus Nacl dengan tehnik aseptic/steril
- Menjelaskan pada keluarga bahwa penderita hanya boleh ditunggui 1 orang saja dan berkunjung sesuai waktunya.

Tanggal 8-12-2003 Pk.14.00
S : Ibu klien mengeluh anaknya pucat dan  kondisi badannya lemah
O : Muka pucat,conjuctiva anemis,membran mukosa pucat,pusing (-),nafas sesak(-)
  Akral agak dingin.
  Suhu : 36,6OC Nadi 110x/mnt RR : 28x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Tangggal 8-12-2003 Pk.14.00

S : Anak mengeluh badan lemah dan belum kuat untuk melakukan aktivitas sehari-hari
O : ADL dilakukan di tempat tidur
      ADL dibantu oleh keluarga dan perawat,bila bergerak banyak cepat lelah.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi




Tanggal 8-12-2003 Pk.14.00

S : Ibu klien mengeluh kondisi anaknya lemah dan pucat
O : Muka pucat,conjuntiva anemis,membran mukosa pucat
BB : 23/33,3 x 100% = 69%
        Termasuk gizi kurang
A   : Masalah belum teratasi
P   : lanjutkan intervensi

Tanggal 8-12-2003

S : -
O : Tanda-tanda infeksi/phlebitis belum nampak
A : Masalah teratasi tapi klien masih beresiko thd infeksi
P : Lanjutkan intervensi
 

ASUHAN KEPERAWATAAN DENGAN ENSEFALITIS



perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!

 

TINJAUAN PUSTAKA

ENSEFALITIS



A. Definisi
Ialah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikro-organisme. Terminologi ensefalopati yang dulu dipakai untuk gejala yang sama, tanpa tanda-tanda infeksi sekarang tidak dipakai lagi.

B. Etiologi
Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteri, protozoa, spirokaeta namun penyebab utama dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.
Berbagai jenis virus dapat menimbulkan ensefalitis, meskipun gejala klinisnya sama.

Tuesday, August 7, 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GOUTH

 

perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GOUTH
A.    DEFINISI
Gout berasal dari kata gutta, yang berarti tetesan. Dahulu kala gout  diangga adanya tetesan jahat yang masuk ke dalam sendi. Namun sekarang gout merupakan penyakit akibat endapan kristal mono sodium urat (MSU). Gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi (tofi). (Misnadiarly,2007)
Gout adalah peningkatan produksi asam urat, penurunan ekskresi asam urat dari ginjal, atau kebanyakan mengkonsumsi makanan yang mengandung purin, yang mana asam urat akan dimetabolisme oleh tubuh. (Lewis dkk, 2000)
Gout merupakan gangguan metabolism urin dan irimidin, ditandai dengan typhi yang menimbulkan serangan peradangan arthritis akut sendi paroksismal berukang yang biasanya mengenai sendi perifer tunggal, dan bereaksi baik dengan kolkisin biasanya diikuti dengan penyembuhan total. (kamus saku kedokteran dorlan)

EPILEPSI PADA ANAK



perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!


A. Definisi
          Epilepsi adalah serangan kejang yang hilang timbul dimana kejang – kejang merupakan sifat abnormal yang berkaitan dengan aktivitas listrik otak yang berlebihan ( Hendarto. 1988 ).
         Anak dianggap menderita epilepsi jika ia telah  lebih dari 1 kali menderita bangkitan kejang spontan / epilepsi atau gangguan yang ringan ( Ngastiyah. 2000 )
          Eplepsi merupakan gangguan saraf pusat ( SSP ) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan ( seizure, fit, attack, spell ) yang bersifat spontan ( unprovoked ) dan berkala ( Harsono.2007 ).

B. Klasifikasi
1. Bangkitan Epilepsi Parsial
            Bangkitan epilepsi parsial disebabkan oleh lesi atau kelainan lokal pada otak. Bangkitan epilepsi parsial dibagi menjadi :
a. Bangkitan Epilepsi Parsial Sederhana
·         Jenis ini tidak disertai gangguan atau penurunan kesadaran.
·         Manifestasi kklinisnya dapat bervariasi, termasuk manifestasi motorik, sensorik, otonomik, dan psikis.
·         Bangkitan motorik pada umumnya merupakan refleksi terlibatnya korteks motorik atau suplementary motorik cortex dan menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas otot.
·         Bangkitan sensorik sering kali muncul halusinasi atau ilusi yang melibatkan rasa sentuh ( parestesi atau baal ), penghiduan ( menangkap bau yang aneh ), pengecapan lidah ( rasa yang aneh atau abnormal ), penglihatan ( halusinasi visual berbentuk atau tidak berbentuk ) dan pendengaran ( suara gemuruh, mendering, musik, atau aneka suara )
·         Bangkitan otonomik dapat menyebabkan perubahan pada kecepaatn denyut jantung atau pernafasan, berkeringat, bulu roma berdiri, atau rasa aneh di dalam perut ), dada atau kepala.
·         Bangkitan psikis timbul dari sistem limbik dan area neokorteks pada lobus frontalis dan temporalis.
·         Bangkitan epilepsi berlangsung sekitar 30 detik atau kurang, tidak ada gejala pasca bangkitan walaupun penderita dengan bangkitan parsial motorik mengalami baal atau kelemahan pada bangkitan tubuh tertentu ( Todd’s paralysis )
·         EEG memberi gambaran cetusan kontralateral lokal, mulai di korteks yang sesuai dengan gejala yang tampak.
·         Prognosis : bangkitan terkontrol pada 30 – 50 % penderita.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA CHUSING’S SYNDROME



perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!



ASUHAN KEPERAWATAN PADA CHUSING’S SYNDROME



Pengertian

Chusing’s syndrome (CS) merupakan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh karena kelebihan hormon kortisol (hipercortisolism).



Patofisiologi

Efek metabolic dari CS merupakan efek fisiologis yang berlebihan dari kortisol (glukokortikoid). Korteks adrenal pada penderita CS mengalami hiperplasia yang disebabkan oleh kelebihan Adreno Cortikotropic Hormon (ACTH). Kelebihan ACTH mungkin disebbabkan oleh hipersekresi dari hipofisis anterior atau ektopik (berasala dari luar hipofisis). Kelebihan ACTH tersebut menyebabkan hilangnya irama diurnal yang normal; penurunan responsivitas prolaktin, tirotropin, dan gonadotropin terhadap releasing hormonnya; serta perubahan pola tidur. Pasien dnegan CS menunjukkan gangguan metabolisme  nitrogen, karbohidrat, dan mineral. Adanya peningkatan jumlah total lemak tubuh  sebagai akibat berkurangnya penggantian (turnover)  asam lemak dalam plasma , disertai redistribusi sebagian besar lemak menyebabkan obesitas sentripetal . Pasien CS mengalami peningkatan pemecahan protein jaringan, yang menyebabkan peningkatan kadar nitrogen dalam urine, penurunan massa otot, proximal miopaty, penipisan kulit, penurunan matrik tulang, kehilangan Calcium tulang, dan kehilangan jaringa  limpoid. Kadar kortikosteroid yang tinggi dpat membunuh sel-sel limfosit,  dan organ-organ yang mengandung sel limfosit seperti hepar, lien, limfa nodi akan mengalami pengecilan ukuran. Sebagai akibatnya,  responsivitas antibody terhadap antigen akan menurun.

Pada sebagain besar kasus CS akan disertai dnegan peningkatan produksi androgen, ynag disertai timbulnya jerawat, hirsutisme, dan hipertropi klitoris.  Peningkatan hormon androgen juga dapat mengganggu aksis hipofisis-ovarium, sehingga menurunkan prosuksi estrogen dan progesterone dari ovarium, dan menyebabkan oligomenorhea (jarang menstruasi).