Happy studying, may be useful ...

Dear readers ...
for completeness this blog, we hope the comments that build ... ok thank you :)

" Health is not everything, but whithout health everything is nothing "

Friday, August 10, 2012

ASUHAN KEPERAWATAAN DENGAN ENSEFALITIS



perawatmasadepanku@blogspot.com



Join With Us :
Email :hendritriyulianto@gmail.com
Facebook :Hendri Ty



Kunjungi dan Dapatkan !!!
Kumpulan Askep Lengkap Hanya Di :

perawatmasadepanku@blogspot.com



Free Download & Free Copy
Pembaca yang budiman, dimohon memberikan komentar, saran dankritik yang membangun…Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua…Aminn

Dapat kan kemudahan dalam mencari askep, dengan bergabungmenjadi member kami…Join With Us

Terima kasih …!
Selamat membaca…!

 

TINJAUAN PUSTAKA

ENSEFALITIS



A. Definisi
Ialah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikro-organisme. Terminologi ensefalopati yang dulu dipakai untuk gejala yang sama, tanpa tanda-tanda infeksi sekarang tidak dipakai lagi.

B. Etiologi
Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteri, protozoa, spirokaeta namun penyebab utama dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.
Berbagai jenis virus dapat menimbulkan ensefalitis, meskipun gejala klinisnya sama.


C. Gejala klinis
didapatkan suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia. Kesadaran dengan cepat menurun. Anak besar sebelum kesadaran menurun seringkali mengeluh nyeri kepala. Muntah sering ditemukan. Kejang-kejang bersifat umum atau fokal atau hanya twiching saja. Kejang dapat berlangsung berjam-jam. Gejala serebrum yang beranekaragam dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama, misalnya paresis atau paralisis, afasia dan sebagainya. LCS seringkali dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peninggian jumlah sel, kadar protein atau glukosa. Pada kelompok ensefalitis pasca infeksi, gejala penyakit primer sendiri dapat membantu diagnosis. EEG sering menunjukkan akufitas listrik yang merendah yang sesuai dengan kesadaran yang menurun.



D.  Pemeriksaan penunjang
§  Biakan darah
§  Lumbal punksi, kemungkinan didapat:
-          LCS jernih
-          Jumlah sel : 0-beberapa ribu sel PMN
-          Protein normal atau naik sedikit
-          Gula normal
-          Kulutr 70-80% (+)
§  Pemeriksaan penunjang:
o   CRP positif untuk bakteri (namun tidak bisa dinilai pada klien dengan rheumatoid artritis)
o   Analisa kimia untuk penderita akut bakteri:
-          kadar glukosa menurun kurang dari 45 mg/100 cc
-          kadar Cl menurun kurang dari 700 mg/100 cc
-          kadar protein naik lebih dari 70 mg/100 cc
-          sebab virus: kadar glukosa normal dan kadar protein dibawah 100 mg/dl
o    Serologi Ig M, Ig G
o   EEG : multifokal, pseudokompleks
o   CT scan kepala: edema otot, tanda bercak tuberkuloma/tuberkel terfokus

E. Komplikasi:
  • Retardasi mental
  • Iritabel.
  • Gangguan motorik.
  • Epilepsy.
  • Emosi tidak stabil, sulit tidur, halusinasi.

F.  Penatalaksanaan
§  Antikonvulsan untuk mengatasi kejang, tergantung keperluan, biasanya diberikan valium dan atau luminal. Segera lakukan pemasangan IVFD bila terdapat tanda-tanda dehidrasi
§  Untuk mengatasi hiperpireksia berikan surface coolling dengan menempatkan es pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh darah besar (tepiid songe). Sebagai hibernasi berikan largaktil 2mg/kgBB/hari dan phenergan 4mg/kgBB/hari i.v atau i.m dalam 3x pemberian
§  Pemberian manitol untuk menurunkan udem otak
§  antibiotika
§  Gizi: peroral bila sadar, intragastrik bila tak sadar. TKTP
§  Perawatan rutin: pemantauan KU, VS, intake.
§  Rawat di rumah sakit
§  Bila terdapat peningkatan tekanan intracranial dapat diberikan manitol 0,5-2g/kgBB iv dalam periode 8-12 jam.

G.  Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
  1. Hipertermi
  2. Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh
  3. Resiko aspirasi
  4. Sindrom kurang perawatan diri
  5. Cemas


























DAFTAR PUSTAKA



1.      Carpenito, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 8, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2000
2.      Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian pasien, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 1999
3.      Joyce Engel, Pengkajian Pediatrik, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998
4.      Komite Medik RS dr. Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM, Standar Pelayanan Medis, buku 2, Gadjah Mada University, 1996
5.      NANDA, Nursing diagnoses: Definitions and Classification 2001-2002, Philadelphia, 2002
6.      Sacharin, Prinsip Keperawatan Pediatrik, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1996
7.      Staf pengajar IKA KFUI, Ilmu kesehatan Anak, Bagian IKA FKUI, 1985
8.      MC.Clokey, J. C Bulechek : Nursing Intervention Clasifikation (NIC), Mosby st, Louis, 1996.
9.      http://www. Us.elsevierhealth.com.nursing diagnosis, outcomes and interventions.















FORMAT PENGKAJIAN
STASE : KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


1.  IDENTITAS DATA
Nama                          :  An”D”
Tempat / tgl lahir       :  
Usia                             :  7 bulan
Jenis kelamin             :  Perempuan
Nama Ayah                :                                   Nama Ibu       :
Pekerjaan                   :                                   Pekerjaan       :
Pendidikan                 :                                   Pendidikan     :
Agama                        :   Islam
Suku bangsa              :  Jawa/ Indonesia
Alamat                        : 
No. RM                      :   01 18 07 16
Tgl masuk                  :  3 April 2005
Tgl pengkajian          :  4 April 2005
Diagnosa medis          :  Bronchopneumonia
                                        Dengan gagal nafas

II.        KELUHAN UTAMA
           
           
III.       RIWAYAT KELUHAN SAAT INI
4 HSMRS, demam(+), batuk(+), pil3ek(-), muntah(-), kejang(-), BAB,BAK(+) normal -----> periksa ke puskesmas obat?
3 HSMRS, demam(+), batuk(+), pilek(+), sesak nafas(+), muntah(-), kejang(-), BAB,BAK(+) normal.
HMRS, batuk(+), pilek(+), demam(+), sesak nafas(+), muntah(-), BAK(+) normal, -----> RSUD Sleman ----> mondok terapi : O2 2l/mnt, sanmol 3x3/4 cth, foto thorax------> rujuk RSS
Di UGD, Ku : lemah, CM, tampak sesak nafas, TV : HR : 120x/mnt, RR :80x/mnt, S : 38,80C
Di PICU, Ku : lemah, kes: tersedasi, tampak sesak nafas,TV : HR : 207x/mnt, RR : 40x/mnt, TD : 112/87mmHg, SpO2 : 100%, AGD : Asidosis respiratorik, terpasang Ventilator P-CMV RR:40  PEEP:5  PIK:17 Fio2: 70%
Terapi Dobutamin 5 mg/kgBB/jam, Esmeron 1,7 cc/jam, Kaen3A:11 cc/jam, injeksi: Ampicillin 4x225mg, Klorampenikol 4x225mg, oradekson 3x, nebuliser: ventolin 1 mg/4 jam, paracetamol 85 mg K/P.
IV.       RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU.
a. Prenatal     :
 ANC rutin sejak kehamilan 2 bulan,mendapat obat tambah darah& vitamin.
b. Perinatal dan postnatal   :
Lahir ditolong bidan, spontan, langsung menangis, BBL gr, Periksa di bidan untuk imunisasi, kalau sakit kebidan &dokter.
c. Penyakit yang pernah diderita      :
 Selain penyakit tersebut klein belum ada keluhan lain.
d. Hospitalisasi / tindakan operasi   :
e. Injuri / kecelakaan             :  Tidak pernah
f. Alergi                                  :  Disangkal
g. Imunisasi :
                        Hepatitis B    : 1 X pada umur : 1 bulan
                        BCG               :1 X pada umur :1 bulan
                        Polio                :4 X pada umur : 1, 2, 3, 4 bulan
                        DPT                :3 X pada umur 1, 2, 3 bulan
                        Campak         :

h. Pengobatan               : Injeksi ampicillin 4x 225 mg
                                         Injeksi klorampenikol 4x 225 mg
                                         Nebuliser : Ventolin 1 mg/ 4jam
                                         Paracetamol 85 mg K/P
                                         Oradekson 3 x ( 3 hari )
                                         Dobutamin 5 ūg/ kg BB/ menit
                                         Esmeron  1,7 cc/jam
                                        Kaen 3A 11 cc/jam, NGT : 8 x 80 – 100cc/jam.


V.  RIWAYAT PERTUMBUHAN:
§  Memegang benda pada umur 2 bln
§  Memindah benda pada umur 4 bulan
§  Mengoceh pada umur 2 bulan
§  Telungkup padaumur 2 bulan
§  Miring pada umur 3 bulan
§  Duduk pada umur 5 bulan
VI.  RIWAYAT SOSIAL
 a. Yang mengasuh                                   : Ibu, ayah, kakek&nenek
            b. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik, anak paling dekat dengan ibu.
            c.  hubungan dengan teman sebaya        : Baik
            d.  Pembawaan secara umum                  : Anak rewel

VII.  RIWAYAT KELUARGA
a. Sosial ekonomi       :
b.  Lingkungan rumah : Rumah permanen, ubin keramik, WC congkok milik
sendiri, sumber air minum PAM.tempat sampah ada.
c. Penyakit keluarga :  Menurut pengakuan ibu tidak ada keluarga, DM, TBC,
Asthma, riwayat alergi.




            d. Genogram.
65 th          60 th                                             
□       O              Ο      □                                                                                  
             ---------------                                   -------------

            ----------------                        ----------------------------------
                                                           
            □   □   Ο         Ο    Ο  □  Ο    Ο 
        
             --------------------------------------------------------------
                                               ----------------------                                               
                                                                                                                  
                                  61/2th Ο           20bln                                 

  
Keterangan:
             □ : laki”
O  :  perempuan
:pasien

VIII.    PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT INI ( gunakan format     Denver/ DDST)
a. Personal social       : Tersenyum spontan, berusaha mencapai mainan,
mengamati tangannya.
b. Adaptif Motorik halus     
Memegang benda pada umur 2 bln memindah benda pada umur 4 bulan
c. Bahasa        :
 Mengoceh pada umur 2 bulan
d. Motorik kasar       :
Telungkup padaumur 2 bulan                                    
                                    Miring pada umur 3 bulan                                            
Duduk pada umur 5 bulan                                         
IX.       PENGKAJIAN POLA KESEHATAN SAAT INI:
a. pemeliharaan dan persepsi kesehatan : Jika anggota  keluarga sakit berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada ke puskesmas terdekat
b. Nutrisi        :  ASI, diit cair  80 -100cc/jam per NGT
c. Cairan        : Kaen 3A, susu, air putih.
d. Aktifitas     : Ditempat tidur, tidur miring kanan miring kiri, terlentang.
e. Tidur dan istirahat   : anak tersedasi tidur
f. Eleminasi    : BAK :100/4jam
g. Pola hubungan  : klien mengenal ibu,bapak,kakek,nenek dan perawat.
h. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan : Jika anak monta sesesuatu tidak diberikan anak nangis.
i. Kognitif dan persepsi         : klien melihat ke seseorang yang datang padanya, bereaksi dengan menangis.
j. Konsep diri : Ibu menyatakan”saya ingin anaknya cepat sembuh dari penyakitnya.”
k. Seksual dan menstruasi    : Tidak dikaji
l. Nilai             : Orang tua menganut agama islam.

X.        PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum  :  -   Lemah, Kesedaran : tersedasi,  N : 192x/ mnt, RR : 40x/mnt, temp : 38,8, EKG: ST, TD : 130/74mmHg, SpO2 : 99%, ventilasi dengan ventilator P-CMV. RR 40.TV 38. PIP/PEEP: 17 / 5. FiO2 70%.
 BB: 8,5 kg, TB: 86 cm ,  LK : 48 cm, LLA : 18 cm:
  • BB/U   :  16 – 11,8     =   3,2     =  2,461 ( Tinggi )
  13,1 – 11,8        1,3
  • TB/U   :  86 – 87,4       =   -1,4     =   -0,437 ( Tinggi )
  87,4 – 84,2         3,2
  • BB/TB  :  16 – 12,3     =    4,3     =    2,866 ( Normal )
    13,8 -12,3          1,5
      Kesimpulan status gizi : saat ini lebih,tapi tidak obisitas.
b. Respon nyeri         :  Tersedasi
b. Kepala                    :  Bentuk nomal
c. Rambut                  :  Distribusi rambut rata dan tipis
d. Mata                       :  Cowong (-), Konjungtiva anemis(+), pupil simetris 2 mm, reflek   cahaya +/+
e. Hidung                    :   Bersih, discharge (-), epitaksis (-), terpasang NGT no: 8
f. Mulut                      :   Sianosis (-), banyak lendir, terpasang ETT no :4,5.
g. Telinga                   :   Simetris, Discharge (-), fungsi pendengaran (+)
h. Leher                      :   JVP tidak meningkat, tidak ada kaku kuduk.
i. Dada                        :  I : Simetris, retraksi (-),Iktus kordis tidak tampak.
                                       P : Sonor
                                       A : Vesikuler, Whesing -/-, ronchi +/+, suara lendir +/+
                                       P :  teraba SIC IV-V
j. Jantung                   :  BJ S1 tunggal, S2 spilt tak konstan
k. Perut                      :  I : Distensi(-), kembung(-)
                                       A: Peristaltik normal
                                       P : Supel, Hepar teraba 2 cm, Lien tak teraba.
                                       P : Timpani
l. Genetalia & Anus   :  Vagina  normal, anus normal.
m. Ekstremitas           : Akral hangat, terpasang infus di tangan kiri.
n. Neurologi               :  Gerak                                   kekuatan           
                                                                                                    -----------
                                                                                           
           
XI.  PEMERIKSAAN  DIAGNOSTIK PENUNJANG

Tgl pemeriksaan
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
31 des 2003
Cairan otak:



Kejernihan
Jernih
Jernih

Kadar protein
30 mg%
10-35 mg%

Kadar NaCL
7,4 mg%


Kadar glukosa
105 mg%
50-80 mg%

Na
144
150

K
2,45
3

Cl
122
115-130
5 jan 2004
AGD:



FiO2
0,6


PH
7,25
7,35-7,45

BE
-7,5 mmol/l
-2,5-2,5 mmol/l

SO2
92,1 %
96-97%

CtCO2
18,1 mmol/l
23-27 meq/l

PCO2
45,9
35-45 mmHg

PO2
73,4
80-95 mmHg

HCO3
20 mmol/l
22-26 meq/l




XII. ANALISA DATA
Data
Etiologi
Masalah keperawatan
DO:
Tingkat kesadaran tersedasi
Ketidakmampuan untuk batuk
Sekret banyak dan kental
Sianosis
Suara nafas ronkhi
Obstruksi jalan nafas.
Bersihan jalan nafas tidak efektif
DO :
Tingkat kesadaran tersedasi
Terpasang ventilador mode: P-CMV 40TVE:35,PIP/PEEP:17/5,FiO2:70%, Triger (-)
Kelelahan (fatique) otot pernafasan, Faktor metabolik
Kerusakan ventilasi  spontan
DO:
Tingkat kesadaran koma
Posisi tirah baring/imobilitas
Motorik tangan dan kaki –
Kepala belakang kemerahan(+)
Bed rest
Resiko untuk kerusakan integritas kulit
DO:
klien terpasang NGT, infus, kateter, ventilator
Prosedur invasif
Resiko infeksi
DO:
Tingkat kesadaran koma
Ketidakmampuan masukan cairan per oral
Faktor biologis
PK:                             
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.


XIII.  DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

      1.  Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas
No.
Intervensi
Rasional
1.
Kaji suara nafas
Untuk mengetahui adanya sekret
2.
Observasi adanya sekret
Untuk mengetahui kebutuhan BW dan suction
3.
Lakukan  Bronkial washing dan suction sesuai prosedur
Untuk membersihkan sekret dan membebaskan jalan nafas
4.
Monitor saturasi O2 selama pemberian BW
Untuk mengetahui penurunan saturasi O2

  1. Kerusakkan ventilasi spontan b.d kelelahan (fatique) otot pernafasan, faktor metabolik.
No.
Intervensi
Rasional
1.
Monitor kelelahan otot pernafasan
Untuk mengetahui kekuatan otot pernafasan
2.
Pertahankan ventilator mekanik
Untuk membantu nafas spontan
3.
Seting penggunaan ventilator
Untuk mengeset mode ventilator
4.
Pertahankan humidifeir
Untuk menjaga kelembaban jalan nafas
5.
Gunakan tehnik aseptik yang tepat
Untuk mencegah INOS
6
Monitor pembacaan tekanan ventilator dan suara nafas
Untuk mengetahui dan mengevaluasi bantuan nafas yang diset
7.
Pastikan alarm ventilotor ON
Untuk monitor alarm pada alat ventilador dan keadaan pasien

      3.   Resiko untuk kerusakkan integritas kulit b.d bedrest
No.
Intervensi
Rasional
1.
Kaji adanya dekubitus didaerah penonjolan
Mengetahui kemungkinan kerusakan
2.
Membersihkan area perineum dan punggung dengan sabun yang tidak mengiritasi serta mengeringkannya dengan handuk yang halus
Mempertahankan keadekuatan kulit
3.
Memberikan perubahan posisi tiap 2 jam
Untuk mencegah penekanan pada daerah penonjolan
4.
Observasi adanya kemerahan serta lecet
Indikasi adanya kerusakan integritas kulit
5.
Meminimalkan gosokan pada area yang kemerahan atau di tonjolan tulang
Mengurangi kemungkinan kerusakan integritas kulit
6.
Lakukan ROM pasif
Mencegah adanya stasis dan kekakuan otot

  1. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
No.
Intervensi
Rasional
1.
Mengkaji TV:terutama suhu, observasi peradangan
Indikasi adanya infeksi
2.
Cuci tangan dengan cermat; teknik aseptik
Mengurangi kemungkinan masuknya mikroorganisme
3.
Dressing alat-alat invasif setiap hari
Meminimalkan mikroorganisme yang masuk ke tubuh klien
4.
Mengingatkan keluarga untuk memakai gaun ketika masuk, mencuci tangan sebelum mendekati klien
Meminimalkan kemungkinan masuknya mikroorganisme yang masuk ke tubuh klien
5
Menjelaskan kepada keluarga mengenai kerentanan klien terhadap infeksi
Menambah pemahaman akan meningkatkan kerjasama
6
Batasi jumlah pengunjung bila memungkinkan
Melindungi klien dari kemungkinan masuknya mikroorganisme
7.
Memberikan program pemberian antibiotika sesuai prosedur
Melindungi klien
8.
Amat manifestasi klinis infeksi
Mendeteksi dini kemungkinan adanya infeksi

  1. PK ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh
No.
Intervensi
Rasional
1.
Mengkaji keadekuatan vena
Memastikan jalur intravena
2.
Memberikan terapi sesuai program

3.
Mengukur balance cairan
Mengukur keseimbangan cairan


XIV. CATATAN PERKEMBANGAN
No. dx
Tgl/jam
Implementasi
Evaluasi
1
5 jan 04
11.00

Mengkaji suara nafas klien : terdengar ronki basah
S:-
O:
Klien terlihat lebih tenang
Sekret –
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
11.30
Mengobservasi keaadan klien, area hidung dan mulut klien penuh dengan sekret kental dan banyak
12.00
Melakukan bronkial washing serta suction
12.30
Mengobservasi keadaan klien setelah pemberian BW suction
6 jan 04
09.00

Mengobservasi adanya sekret kental
Klien meninggal pada pukul 10.30 WIB
09.30
Memberikan BW suction
2.
5 jan 04
10.30

Mengkaji perubahan posisi yang dapat ditoleransi oleh klien
Mengobservasi adanya gangguan integritas kulit
S:-
O:
Kondisi kulit klien intak
Tidak ada dekubitus
Ada area kemerahan
A: masalah teratasi namun resiko masih tetap ada
P: lanjutkan intervensi
11.00
Memberikan perubahan posisi miring dengan bantal, memastikan keamanan dan kenyaman klien
13.00
Mengembalikan klien ke posisi semula
13.30
Memberikan salep di area punggung dan area penonjolan untuk menjaga keutuhan kulit

6 jan 04
09.00

Mengobservasi keadaan kulit di area penonjolan
Klien meninggal pada pukul 10.30
09.30
Memberikan perubahan posisi miring
10.00
Mengembalikan posisi klien
3.
5 jan 04
10.00

Mengobservasi TV
S:-
O:
Suhu klien 36,5 C
Tidak ada tanda kemerahan di area tindakan invasif
Keluarga menyatakan pemahaman bahwa klien beresiko terkena infeksi
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
12.00
Memberikan terapi antibioktika sesuai program
12.30
Memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai resiko infeksi yang mungkin terjadi pada klien
6 jan 04
08.00

Mencuci tangan sebelum kontak dengan klien
Mendressing alat2 invasif
Mengobservasi adanya pembengkakan
Memantau TV
Klien meninggal pada pukul 10.30 WIB
09.00
Mengobaservasi adanya tanda-tanda peradangan
4.
5 jan 04
10.00

Mengkaji kemampuan klien untuk kerjasama
Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan personal higiene
Memberikan personal higiene
S:-
O:
Klien terlihat masih bersih
Mulut kotor
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
6 jan 04
08.00

Memandikan klien di tempat tidur
Mengobservasi keadaan kulit
Klien meninggal pukul 10.30 WIB
5.
5 jan 04
10.00

Mengkaji keadekuatan kelancaran cairan intravena
S:-
O:
Aliran infus lancar
Balance cairan tidak terukur
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
11.00
Memantau KU dan kemodinamik
Mengelola terapi cairan sesuai program
6 jan 04
09.00

Mengkaji keadekuatan kelancaran cairan intravena
Klien meninggal pukul 10.30 WIB
09.15
Memberikan terapi cairan sesuai program

No comments:

Post a Comment