RETARDASI MENTAL
A. PENGERTIAN
Retaldasi mental
adalah suatu gangguan heterogen yang terdiri dari gangguan fungsi dibawah
rata-rata dan gangguan dalam ketrampilan adaptif yang ditemukan sebelum orang
berusia 18 tahun (Mansjoer,2001)
Retardasi mental
adalah fungsi intelektual di bawah rata-rata yang muncul beramaan dengan
kurangnya perilaku adatif, awitannya sebelum usia 18 tahun (Wong,2003).
Retaldasi mental
mempunyai gambaran khusus, yaitu: (Varcarlois,1999)
- Fungsi intelektual di bawah rata-rata (IQ 70 atau lebih rendah)
- Defisit atau kerusakan fungsi adatif
- Terjadi sebelum usia 18 tahun
Retardasi mental
dapat didefinisikan sebagai keterbatasan dalam kecerdasan yang mengganggu
adaptasi normal terhadap lingkungan. Hal ini bermanifestasi dengan perkembangan
yang abnormal dan berkaitan dengan kesukaan belajar dan adaptasi social (Sacharin et al,1999)
B. ETIOLOGI
Faktor penyabab
retardasi mental adalah:
1.Penyebab
prenatal
- Penyakit kromosom (Trisomi 21 / sindrom down, sindrom fragile-X)
Hal
ini mencakup jumlah terbesar dari penyebab genetic dan paling sering adalah
trisomi yang melibatkan kromosom tambahan. Misalnya 47 dibandingkan keadaan
normal sebesar 46. Misalnya trisomi 17-18 (sindrom E), trisomi 13-15 (sindrom
D). Kehilangan parsial atau lengkap dari lengan pendek kromosom 5 juga
diketahui sebagai sindrom “ Cri duchat” Kelainan kromosom seks, seperti sindrom
klinefelter (XXY), sindrom Turner dan sebagai mosaic, dapat juga berkaitan
dengan retardasi mental.
- Gangguan sindrom
Cacat
ditransmisikan melalui gen, sebagai besar diantaranya adalah cacat resesif
terkait seks, misalnya sindrom Lowe (sindrom Okuloserebrorenal) dan sindrom
Hunter.
- Irradiasi
Terutama
pada kandungan dengan umur kehamilan 2-6 minggu. Pengaruh irradiasi pada janin
pada kehamilan muda dapat berupa perubahan mutasi baru pada kromosom atau
merusak janin secara langsung, sehingga terjadi malformasi pada bayi yang
dilahirkan.
- Gangguan metabolisme sejak lahir (Feniketonuria)
Gangguan
metabolic seperti feniketonuria, galaktosemia, penyakit Tay-Sachs juga
disebabkan oleh gangguan autosomal fesesif.
Feniketonuria
yaitu gangguan metabolic yang menyebabkan tubuh tidak mampu mengubah
phenialanin menjadi tryrosin, Karena adanya defisiensi enzyme hidrolase.
Kelainan ini diturunkan melalui gan resesif.
Gaklaktosemia
yaitu gangguan metabolisme hydratarang yang jarang ditemukan dan yang terdapat
pada masa permulaan bayi, dimana tubuh tak mampu untuk menggunakan galaktose
yang masuk.
Tay-sachs
disease yaitu suatu gangguan metabolisme lemak, dimana tubuh tidak bisa
mengubah zat-zat pralipoid menjadi lipoid yang diperlukan oleh sel-sel otak.
2. Penyebab
perinatal
- Masalah intrauteri seperti abrupsio plasenta
- Malnutrisi in utero dan toksin juga dapat menyebabkan retardasi mental.
- Diabetes maternal
- Kelahiran maternal
- Kondisi neonatal (meningitis dan perdarahan intracranial)
Komplikasi
perinatal seperti presentasi bokong, perdarahan, persalinan kuman tinggi dan
asfiksia neonatorum dapat meningkatkan resiko retardasi mental akibat kerusakan
jaringan otak.
3. Penyebab
pascanatal
- Kondisi-kondisi yang terjadi karena cedera kepala
- Infeksi
Infeksi
yang disebabkan virus rubella dan sitomegalo virus juga telah diidentifikasi
sebagai penyebab retardasi mental. Virus ini dapat melintasi barier plasenta
dan mengganggu perkembangan normal jaringan fetus.
Infeksi
pasca natal oleh virus dan bakteri, keracunan oleh bahan seperti timah dan
cedera kepala berat kesemuanya dapat menyebabkan retardasi mental. Malnutrisi
mempunyai efek utama pada perkembangan otak da retardasi mental dapat timbul
jika terjadi kelaparan.
4. Gangguan
degeratif
5. Demielinisasi
C. KLASIFIKASI
Hampir
semua penulis sepakat, bahwa untuk menetukan derajat defek dari RM, dipakai
patokan hasil atau nilai I.Q pada seorang anak. Tentu saja setelah hasil
tersebut dapat ditentukan kesesuainnya dengan keadaan-keadaan yang lain.
Patokan ini gunanya untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam hal
penanganan anak-anak tersebut.
Keadaan debil I.Q: 50-70
Keadaan embisil I.Q:
25-50
Keadaan idiot I.Q: kurang dari 25
I. Retardasi
mental ringan (mampu didik mampu latih)
Kelompok
ini merupakan kelompok terbesar dari RM. Kira-kira 80% individu dengan
retardasi mental ini dapat memperkembangkan ketrampilan sosial dan komunikasi
dalam masa prasekolah. RM dalam kelompok ini terdapat perkembangan motorik dan
bicara, tetapi anak tidak mampu memelihara dirinya sendiri. Anak memerlukan
perawatan dan pengawasan yang lengkap.
II. Retardasi mental sedang (tidak mampu
didik mampu latih)
Kelompok
ini kira-kira 12% dari seluruh penderita RM. Mereka dapat berbicara atau
belajar berkomunikasi selama masa prasekolah, akan tetapi kesadaran mereka
tentang norma sosial sangat buruk. Secara parsial individu dapat mendukung diri
sendiri dibawah pengawasan yang lengkap. Anak mampu untuk mengembangkan
proteksi diri dan mampu untuk menerima kecakapan dengan pengendalian lingkungan
yang berguna sampai tingkat minimal dalam lingkungan yang terkendali.
III. Retardasi mental berat (tidak mampu
didik tidak mampu latih)
Kelompok
ini kira-kira 7 %. Selama periode prasekolah jelas ada perkembangan motorik
yang buruk dan kemampuan bicara yang minimal. Mereka hanya mampu
memperkembangkan sedikit atau tidak sama sekali pembicaraan komunikatif. Anak
mampu memelihara diri sendiri dalam pekerjaan yang tidak terlatih atau setengah
terlatih. Anak memerlukan bimbingan dan pedoman ketika berada dalam stres
sosial dan ekonomi yang ringan.
IV. Retardasi mental yang sangat berat
Kelompok
ini kira-kira 1% dari seluruh penderita RM. Menunjukkan kapasitas yang minimal
dalam fungsi sensorimotormereka membutuhkan suatu lingkungan yang sangat
teratur, selalu perlu bantuan dan supervisi. Kemampuan perawatan diri yang
sangat terbatas di dalam suatu lingkungan yang sangat teratur dan harus
disertai bantuan dan supervisi yang terus menerus.
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada dasarnya RM merupakan gangguan yang menyangkut sseluruh fungsi yang
ada pada manusia yaitu fungsi fisik, fungsi psikologis dan fungsi sosial.
Gejala klinis pada RM:
1.
perkembangan biologik yang terhambat
2.
kemampuan adaptasi sosial yang terhambat
3.
perkembangan proses berfkir yang mengalami kegagalan
Piaget
memberikan gambaran tentang perkembangan kognitif ini melalui urutan-urutan:
-
fase sensori motor (0-2 th)
-
fase pra operasional (2-6 th)
-
fase operasional konkrit (6-12 th)
-
fase operational formal (>12 th)
Menurut Piaget, apabila
seseorang mampu mencapai taraf perkembangan kognitif sampai fase operasional
formal secara sempurna, maka kemampuan berfikirnya telah mencapai taraf
perkembangan proses berfikir orang dewasa yang normal. Pada anak RM, biasanya
perkembangan kognitif hanya mencapai taraf pra operasional.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Uji
intelegensi standar
2. Uji
perkembangan, seperti Denver II
3. Pengukuran
fungsi adatif
F. KOMPLIKASI
1. Serebral
palsi
2. gangguan
kejang
3. Gangguan
kejiwaan
4. Gangguan
konsentrasi / hiperaktif
5. Defisit
komunikasi
6. Konstipasi
(Karena penurunan motilitas usus akibat oabt-obatan antikonvulsi, kurang
mengkonsumsi makanan berserat dan cairan)
G. PENATALAKSANAAN
Terapi pada anak dengan RM meliputi 4 aspek:
1. Terapi terhadap aspek fisik
sasaran terapi
ditujukan terhadap kelainan atau gangguan fisik. Terapi ini meliputi:
- terapi
simptomatik
semua
kelainan-kelainan fisik yang dapat diatasi atau ditolong dengan terapi ini,
misalnya: fenilketouria, galaktosemia, kejang-kejang dengan obat yang sesuai.
- Koreksi
terhadap cacat
Sering dilakukan
koreksi terhadap alat gerak, defek panca indra dan yang koreksi lain yang
berhubungan dengan kosmetik, untuk memperbaiki fungsi dan penampilan diri.
2. Terapi terhadap aspek psikologik/psikiatrik
Sasaran terapi
ditujukan terhadap kelainan atau gangguan yang berhubungan dengan emosi dan
gangguan tingkah laku serta terhadap kondisi psikologis keluarga. Terapi ini
meliputi:
-
terhadap emosi dan tingkah laku penderita
terutama pada
penderita yang hiperaktif dapat diberikan obat-obatan golongan ansiolotik,
misalnya: diazepam, khlordiazepokside atau yang lain. Bila hal ini belum
menolong, dapat dipertimbangan pemberian anti psikotik atau neuroleptika dalam
dosis awal yang kecil dulu, secara bertahap, bila belum baik dapat dinaikkan.
-
terhadap kondisi psikologis keluarga
bantuan yang
teratur dalam periode 3 bulan sekali dapat mempertahankan kondisi psikologis
keluarga.
3. Terapi terhadap aspek pendidikan
-
kelompok yang mampu didik dan mampu latih
dilakukan
pendidikan secara perlahan-lahan dan secara bertahap dengan memperbanyak
latihan-latihan dibandingkan dengan sekolah atau pendidikan normal lainnya
-
kelompok yang tidak mampu didik dan mampu latih
dilakukan
latihan-latihan, terutama latihan untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari,
tanpa bantuan orang lain. Misalnya: kesehatan perseorangan, kebersihan,
pekerjaan-pekerjaan kasar yang tidak memerlukan pemikiran daan bersifat rutin.
-
kelompok yang tidak mampu didik dan tidak mampu latih
dilakukan
perawatan secara terus menerus dan pencegahan dari bahaya.
4. Terapi terhadap aspek social
Tujuan dari
terapi ini adalah mengoptimalkan kemampuan penderita dalam berm,asyarakat. Hal
ini untuk menghilangkan stigma masyarakat, bahwa anak atau orang dengan RM
tidak ada gunanya sama sekali. Dengan pemberian tugas-tugas dalam masyarakat
yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan penderita akan menimbulkan
perasaan pada penderita bahwa dirinya masih diperlukan oleh orang lain,
sehingga hal ini mempertinggi rasa percaya dirinya.
Kadang-kadang anak dengan RM memerlukan perawatan baik di RS atau di
penti-panti pendidikan penampungan anak. Anak-anak dengan RM yang mempunyai
indikasi perawatan antara lain:
-
mempunyai kecacatan yang ganda (multiple handicap)
-
mempunyai gangguan fisik yang berat
-
penderita RM usia tua
-
penderita dengan gangguan emosi yang berat
-
anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus yang jauh
dari jangkauan rumah
H.ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Format
pengkajian menurut Wong (2003) adalah:
- Lakukan pengkajian fisik
- Lakukan pengkajian perkembangan
- Dapatkan riwayat keluarga, terutama mengenal retardasi mental gangguan herediter dimana retardasi mental adalah salah satu jenisnya yang utama.
- Dapatkan riwayat kesehatan untuk mendapatkan bukti-bukti adanya trauma prenatal, perinatal, atau paskanatal atau cedera fisik, infeksi maternal prenatal, alkoholis, konsumsi obat, nutrisi tidak adekuat, penyimpangan lingkungan, gangguan psikiatrik, infeksi terutama yang melibatkan otak atau suhu tubuh tinggi , abnormalitas kromosom
- Bantu dengan tes diagnostic klinis missal analisis kromosom, disfungsi metabolic, radiografi, tomografi, elektroenselografi
- Lakukan atau Bantu dengan tse perilaku adatif-vineland Social Maturity Scale
- Observasi adanya menifestasi dini retardasi mental : tidak resposnif terhadap kontak, konrak mata buruk selama menyusu, penurunan aktivitas, spontan, penurunan kesadaran terhadap suara atau gerakan, peka rangsangan menyusu lamb
DAFTAR PUSTAKA
Ingram,I.M,
Timbury,G.C.,Mowbray, R.M., 1993, catatan kuliah psikiatri Edisi 6, EGC, Jakarta
McCloskey, J.C
dan Bulechek, Gloria.M, 1996, Nursing Intervention Classification second
edition, Mosby- Year Book, St. Louis .
Mansjoer, Arif
dkk,2001, Kapita selekta kedokteran Edisi ketiga jilid 1, Media Aesculapius FK
UI, Jakarta .
Nanda, 2001,
Nursing diagnoses: definition and classification 2001-2002, Philadelhia.
Sacharin,
R.M,1993, Prisisp keperawatan pediatric Edisi 2, Jakarata: EGC.
Varcarolis,
Elisabeth M.,1999, Foundation Of Psychiatric Mental Health Nursing, Saunders
Company, Philadelphia .
Wong, Donna
L.,2003, Pedoman klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4, EGC, Jakarta .
No comments:
Post a Comment