PATOFISIOLOGI SEL
1
Batasan
1.1
Patobiologi adalah ilmu yang mempelajari
perubahan biologik yang menyimpang, mulai dari sistem sampai molkul, yang
disebut abnormal, yang menimbulkan penyakit (Hill, 1980 )
1.2
Patologi adalah ilmu tentang penyakit yang
menekankan pad deskriptif perubahahn morfologik dari penyakit (Hill, 1980 )
1.3
Patofisiolog iadalah ilmu yang mmpelajari
tentang penyimpangan atau kelainan fungsi (yang menimbulkan sign dan symptom
dari berbagai sindrom penyakit (Lange JD, 1994 )
Ada tiga reaksi tubuh terhadap jejas dalam rangka mempertahankan
homeostasis :
1) Reaksi pertahanan aktif
(active resistence)
2) Rekasi kekalahan (submissive
reaction)
3) Rekasi penyesuaian
(adaptation)
2 . Etiologi Perubahan
“Reversibel” dan Irreversibel “ pada sel
a) Hipoksia, biasanya disebabkan oleh :
b) Jejas fisik
c) Jejas bahan kimia
d) Gangguan mekanismeimunologik
e) Gangguan nutrisi
f) Gangguan genetik
g) Proses ketuaan (aging=senescene
3 . Patofisiologi tingkat sel
3.1 Adaptasi sel
3 .1 .1
Atropi, adalah
mengecilnya ukuran sel yang sudah pernah mencapai ukuran normal, oleh karena
respon penurunan atau pengkerutan ukuran sel dengan pengurangan substansi sel.
Etiologi,
1) Disuse atropy, misalnya patah
tulang, imobilisasi
2) Neurogenic atropy, misalnya
myolitis
3) Vaskular atropi, misalnya
arterosklerosis pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah ke jaringan
menurun dan terjadi atropi.
4) nutrisi yang tidak cukup,
5) Endokrin atropi)/penuaan,
misalnya post menopause oleh karena stimulus endokrine berhenti, gonad
mengalami atropi.
3 .1 .2 Hipertropi, adalah peningkatan ukuran sel sehingga organ atau jaringan yang
dibentuk membesar.
Etiologi, meningkatnya fungsi oleh
karena kenaikan beban dan adanya stimulasi hormon (peningkatan sintesis protein
pada sitoplasma, retikulum endoplasmik, mikrofilamin dan mitokondria) bukan
pada cairan sel.
Ada dua bentuk fisioogik dan patologik
Contoh,
1) pada kehamilan membesarnya
rahim disebabkan adanya hipertropi dan hiperplasia sel-sel otot rahim oleh
karena rangsangan hormon
2) Menurut Kissane (1990 ), hipertropi otot jantung diwali
dengan pembesaran ukuran organ jantung yang disebabkan karena dilatasi bilik
jantung akibat beban berat yang diikuti sintesis protein dan sintesis DNA. Sel
otot jantung termasuk sel permanen, sehingga sel jantung yang sudah dewasa
tidak dapat mitosis (Contrans, 1994 ).
3) pada otot skletal pekerja
berat, dan pada otot jantung penderita tekanan darah tinggi, oleh karena
meningkatnya beban, sel-sel otot menjadi hipertropi.
3 .1 .3 Hiperplasia, adalah bertambahnya jumlah sel dalam jaringan/organ yang bisanya meningkatkan
volume/bearnya jaringan atau organ tersebut.Sebagian sel jaringan bila mendapat
jejeas akan bereaksi dengan jalan membelah diri (mitosis), sehingga jumlahnya
bertambah banyak. Hiperplasi dapat terjadi : 1 ) regenerasi, 2 ) awal pertumbuhan neoplasma.
Rekasi
hiperplasia dibagi menjadi dua :
-
hiperplasia hormonal, terutama terjadi pada estrogen dependent. Contoh
pembesaran payudara pada masa laktasi/pubertas , uterus pada saat hamil
-
hiperplasia kompensator, sebagai bentuk adaptasi kompensasi sari sel
melalui regenerasi, agar fungsi organ tetapi homestasis. Misalnya (partial
hepatectomi”, akan terjadi regenerasi dalam waktu 2 minggu..
Contoh :
Hiperplasia adematousa dari
endometrium (hiperplasi yang ganas)
3 .1 .4 Metaplasia, adalah perubahan yang reversibel dari satu jenis sel dewasa menjadi sel
dewasa yang lain.
Contoh,
-
Epitel sistem respirasi pada perokok berat, epitel silinder pada trakea
dan bronkus akan mengalami metaplasia skuamosa
-
Radang menahun pada bronki dan bronki kecil
-
Batu pada pankreas dan kandung kencing
-
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan metaplasia.
Perubahan-perubahan
sel yang bukan reaksi adaptasi :
a) Displasia, perubahan pada sel dewasa dengan vareasi dalam bentuk, ukuran dan
susunan dari sel-selnya atau kelainan pertumbuhan.
b) Hipoplasia, gangguan pertumbuhan
c) Aplasia,
tingkat perkembangannya tidak sempurna.
d) Agenesis, tidak terbentuknya suatu organ.
4 . Perubahan-perubahan lain
(kalsifikasi)
Kalsifikasi adalah pengendapan abnormal garam-garam
kalsium, bersama sedikit besi dan magnesium dan mineral-mineral yang lain.
Terjadi dalam2 bentuk berbagai keadaan patologik :
4.1 Klasifikasi distropik, bila deposisi terjadi pada jaringan yang mati atau hampir mati. Pada
bentuk ini tidak terdapat perubahan metabolisme kalsium, dan kadar kalsium
normal.
Misalnya :
Pada nekrosis koagulasi, nekrosis perlunakan, nekrosis pengejuan dan
enzymatic fat nekrosis.
4.1 Kalsifikasi metatatik, bila endapan pada jaringan normal menunjukkan perubahan metabolisme
kalsium dan kadar kalsium darah meningkat.
5 . Pembentukan batu
Garam-garam kalsium dapat juga
diendapkan dalam bentuk batu atau kalkuli di dalam sistemsaluran dari berbagai
organ.
Kalukuli terbentuk akibat
1) hancurnya debris nekrotik
dalam saluran,
2) ketidakseimbangan unsur-unsur
sekresi, yang terjadi pada saluran empedu, pankreas, kelenjar saliva, prostat
dan sistem kemih.
.
6 . Kematian Sel
Secara
morfologi ada dua bentuk kematian sel yaitu (Contrans, 1994 ) :
1.4 Nekrosis
Pada
nekrosis ada dua perubahan yaitu pencernaan enzimatik (autolisis) dan
denaturasi protein.
Perubahan irreverisbel dari inti sel :
v Pikonosis, inti sel mengkerut
v Karioraksis, inti
terpecah-pecah menjadi bagian kecil-kecil
v Kariolisis, pecahnya seluruh
inti karena metabolisme protein inti oleh DNA-se dan RNA-se.
Perubahan
morfologik yang terjadi adalah
v Pengkerutan sel
v Kondensasi kromatin
v Pembentukan blebs sitoplasma
dan apoptosis baodies
v Fagosistosis apoptosis bodies
oleh makrofage
7 . Perubahan post mortem
7.1 Kematian somatik
Kematian seluruh individu
disebut kematian somatik yang menyangkut
:
a) kegiatan sistem saraf pusat
(otak) berhenti. Jika otak mati maka
kegiata listrik berhenti dan elekroensepalogramnya datar/isoelektrik.
b) walaupun paru, ajntung
masih dapat dijalankan secara buatan.
72.1 Rigor mortis, kekakuan
otot
7 .2 .2 Algor mortis , dinginnya mayat karena suhu tubunya mendekati suhu lingkungan
7 .2 .3 Livor mortis, perubahan warna .
8 . Sel Kanker
8.1 Konsep patobiologik
1) kanker berkembang dari satu
sel
2) pertumbuhan kelompok sel
kanker monoklonal
3) perubahahn gen yang heterogen
4) kelainan pengendalian proliferasi
dan diferensiasi
5) dedifferensiasi dan
immortatility
6) etiologi multifaktor
7) proses multistep.
8.2 Batasan sel kanker
1) Neoplasma, pertumbuhan masa
jaringan abnormal yang tumbuh berlebih dan tak terkoordinasi.
2) Tomor, inflamsi (pembengkakan)
3) Kanker, neoplasma ganas
4) Karsinogen, bahan yang dapat
menimbulkan perubahan kanker ataui perubahan sel normal menjadi sel kanker.
5) Karsiongenik , sifat dari
karsinogen.
6) Karsinogenesis, proses
perubahan keadaan normal menjadi kanker
7) Sel kanker,
8) Metastasis,
9) Heterogen, keanekaragaman
struktur dan perilaku dari sel yang menyusun suatu masa kanker.
10)
Imunne-surveilance,
Pada perkebangan sel kanker
dibagi dalam 3 tahap
:
1) Inisiasi
2) Promosi
3) Progresi
Antigen adalah yang mampu merespon
imun. Sesuatu yang membangkitkan respon imun disebut imunogen. Antigen yang digunakan untuk menyebutkan bahan yang dapat
bereaksi disebut antibodi.
Ada
dua macam imunogen :
1) Tumor assosiated Antigen
(TAA), imunogen pada sel nomrla dalam
jumlah sedikit, yang emngikat sel kanker.
2) Tumor spesific antigen (TSA),
imunogen yang hanya dijumpai pada sel kanker.
Perlawanan tubuh terhadap sel kanker dilakukan oleh
sel NK dan respon imun, terutama respon imun seluler yaitu sel NK( merupakan
inti terdepan pertahanan tubuh terjadap kanker) , makrofage ( respon awal imun
terhadap sel kanker) dan limfosit T. (sel ini mampu mengikat danmemproses
antigen tumor)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan sel tumor menjadi ganas tergantung :
1. Dimulai dengan proses invasi
dan infiltrasi sel kanker
2. sel kanker lepas ke vaskuler
3. Sel kanker mempertahankan hidu
di vaskuler
4. Sel kanker tersangkut di
anyaman kapiler pada organ dekat
5. penetrasi ke dinding pembuluh
getah bening dan pembuluh darah dan perkembangan metastase jauh.
1. Peningkatan sel kanker pada
matriks sekitar, melalui ikatan reseptor do membrane sel kanker dengan
glikoprotein laminin dan fibronectin.
2. Sel kanker mensekresi ensim
hidrolitik atau merangsang sel tubuh memproduksi enzim yang merusak matriks
3. sel kanker bergerak ke daerah
matriks yang diubah oleh enzim proteolitik
No comments:
Post a Comment