SPONDILITIS
A.
Konsep
1. Pengertian
Angkilosing
Spondilitis adalah suatu bentuk peradangan yang diawali dengan nyeri pada
lumbal kemudian menyebar sampai ke seluruh
tulang belakang yang pada akhirnya menyebabkan kekerasan dan kelainan
bentuk yang hebat pada tulang belakang dan jaringan terdekat (Thompson,19 , hal 363).
2. Etio-Patofisiologi
Penyebab
dari Angkilosing Spondilitis belum diketahui secara pasti. Diduga adanya
trigger (semacam infeksi) yang menimbulkan reaksi dalam sistim imunologi dan
menimbulkan respon terhadap peradangan. Penyakit ini terjadi pada usia antara
20-40 tahun dan lebih sering terjadi pada laki-laki.
Patofisiologi
Infeksi
Peradangan pada
seputar sendi sakroiliaka
Merusak kartilago
Peradangan berkembang keseluruh anulus,
Invertebral ligamen
Menyebar keseluruh
spinal column vertebrata
Klasifikasi Bamboo Spines
Pinggul,Lutut, bahu
Perubahan bentuk
tubuh kyposis
Komplikasi :
Ø Gangguan pernapasan
Ø Kehilangan ROM
Ø Fusi pada vertebra
3. Manifestasi klinik
§ Nyeri
§ Lelah
§ Gerakan pinggang terbatas
§ Perubahan bentuk tubuh
§ Kekakuaan pada pagi hari
4. Manajemen Medik
§ Pembedahan
·
Total perbaikan panggul untuk
mengoreksi post peradangan tertentu agar sendi-sendi panggul dapat dilenturkan.
·
Osteotomi midlumbal vertebra,
dilakukan jika pasien tidak dapat melihat
lurus kedepan karena kyposis
·
Penyatuan cervikal spinal
sangat membantu untuk menjaga agar posisi leher tegak lurus.
§ Pengobatan
¨
Jenis analgesik dan
antipiuretik : Salycilate Analgetic (aspirin) 600 mg q 4 h.
¨
Nonsteroid anti inflamatori :
Indomethchin 25 mg, bisa ditingkatkan maksimal 200 mg/hari, Phylbutazone
200-400 mg/hari.
5. Manajemen Umum
¨
Terapi Fisik : latihan sendi
punggung dan sendi lain yang
terpengaruh.
¨
Latihan nafas dalam : untuk
mempertahankan kapasitas pernapasan.
¨
Jalan-jalan : untuk
mempertahankan mobilisasi sendi.
¨
Gunakan kasur yang empuk,
bantal kecil, posisi tempat tidur yang datar untuk memperthankan tulang agar
tetap lurus.
¨
Kompres hangat untuk mengurangi kejang otot.
B.
Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
v
Pada lumbal bagian belakang ditemukan
adanya nyeri, adanya pembatasan ruang gerak.
v
Respon sistemik : poliartritis,
malaise, fatique, BB menurun kadang chest pain, pernapasan terganggu.
v
Penyebaran : seluruh spinal column dan
berlanjut pada sakro iliaka, pinggul, lutut dan seluruh sendi.
v
Psikososial , konsep diri ,body image
,interaksi sosial, berkurangnya mobilisasi dan independensi.
2) Diagnosa keperawatan dan Intervensi
a
Kerusakan mobilisasi fisik (aktual dan
potensial) b.d peradangan pada spinal column.
Goal : Pasien dapat mobilisasi dan beraktivitas .
Intervensi :
Ø
Kaji pergerakan sendi-sendi, postur dan
gaya berjalan.
R/
data individu sangat penting untuk diperhatikan.
Ø
Observasi pergerakan untuk meringankan
tanda-tanda atau mencegah meluasnya kekakuan.
R/
untuk mencatat kondisi pasien.
Ø
Bantu pasien dengan Rom
R/
untuk mempertahankan gerak sendi.
Ø
Masage punggung seperlunya
R/
untuk memgurangi kelelahan otot.
b
Nyeri b.d terbtasnya ruang gerak dan
peradangan.
Goal
: Pasien bebas dari nyeri atau nyeri berkurang
Intervensi
:
Ø
Kaji adanya nyeri,lokasi nyeri,
kualitas nyeri, frekuensi nyeri.
R/
untuk mengetahui beratnya nyeri
Ø
Atur pemberian obat analgesik dan anti
inflamatory sesuai anjuran.
R/
untuk megurangi nyeri.
Ø
Observasi seluruh gerak sendi
R/
untuk mengetahui berkurang atau bertambahnya nyeri.
Ø
Anjurkan pasien untuk menggunakan kasur
dan bantal yang sesuai.
R/
mencegah bertambahnya nyeri.
Ø
Observasi efek samping dari obat-obatan
yang diberikan.
R/
untuk mencatat reaksi dari obat-obatan.
c
Gangguan body image dan perubahan peran
b.d kekakuan spinal column dan kyposis.
Goal : Pasien dapat beraktivitas
dan rasa rendah diri terhadap gambaran tubuh berkurang.
Intervensi :
Ø
Anjurkan pasien untuk mengatur latihan
ROM
R/
mencegah kekakuan pada tulang
Ø
Anjurkan pasien untuk berpartisipasi
dalam aktivitas apabila kondisi mengijinkan.
R/
partisipasi dapat membantu mempertinggi harga diri
Ø
Anjurkan untuk sosialisasi bersama
kelurga dan teman-teman.
R/ untuk mengurangi tugas atau kerjanya dan mengurangi rasa
minder.
Ø
Anjurkan pasien untuk meneruskan
konsultasi dengan dokter uantuk perawatan selanjutnya.
R/ Agar dapat mengetahui perkembangan dari terapi atau
latihan.
d
Kurang pengetahuan b.d kurang terpapar
informasi.
Goal
: Pasien dapat meningkatkan pegetahuannya.
Intervensi
:
Ø
Beri pendidikan kesehatan tentang
pengertian, etilogi, patofisiologi dan perawatanya.
R/
dapat dilihat pada pendidikan kesehatan.
3) Implementasi
Implementasi
sesuai dengan intervensi.
4) Evaluasi
1. Pasien
dapat melakukan mobilisasi vertebral yang adekuat.
2. Pasien
mengatakan nyeri pada tulang belakangnya berkurang.
3. Pasien
bisa menjaga independen, sosial interaksi dan perawatan diri.
4. Pasien
dapat mempertahankan kapasitas pernapasan yang adekuat.
5. Paasien
mempertahankan body image dan konsep diri yang positif.
6. Pengetahuan
pasien meningkat.
5) Pendidikan Kesehatan
Ø
Jelaskan pada pasien tentang proses
peradangan dan pemberian obat untuk memastikan pasien dan keluarga mengeri .
Ø
Jelaskan pentingnya ROM
Ø
Jelaskan efek samping obat-obatan; anjurkan pasien untuk melaporkan
apabila ada efek samping.
Ø
Ajarkan anggota keluarga untuk selalu
mengevaluasi aktivitas pasien di rumah.
No comments:
Post a Comment