Happy studying, may be useful ...

Dear readers ...
for completeness this blog, we hope the comments that build ... ok thank you :)

" Health is not everything, but whithout health everything is nothing "

Saturday, August 18, 2012

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN LEPTOSPIROSIS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn. M DENGAN S. LEPTOSPIROSIS DAN GGA
DI RUANG TROPIK LAKI  RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

I.       PENGKAJIAN (4 Maret 2002)
A.     Identitas
Nama               : Tn. M
Umur               : 35  tahun
Jenis kelamin   : Laki-laki
Agama                         : Islam
Pekerjaan         : Pedagang
Status               : Ayah
Alamat                         : LMG
MRS                : 14-02-2002
DM                  : S. Leptospirosis dan GGA

B.     Keluhan utama
Nyeri otot
Paliatif, Nyeri otot, geringgingan
Kualitatif dan kuantitatif, nyeri otot dirasakan
Region, diseluruh tubuh terutama pada kedua  tangan dan kaki (paha, pinggang)
Severity, hal ini menyebabkan merasa lemah, miring kanan dan kiri, terlentang duduk masi dibantu, berdiri belum kuat/mampu, dalam memenuhi aktiivitas sehari-hari sebagian masih dibangtu atau ketergantungan pada orang lain seperti BAB dan BAK, kebutuhan istirahat terpenuhi. Ada bercak-bercak putih , kadang gatal seluruh tubuh.
Time, Nyeri otot dan gringgian dirasakan setiap saat dan lama sejak mulai masuk sampai sekarang.

C.     Riwayat keperawatan :
1.      Riwayat penyakit sebelumnya
Belum pernah menderita penyakit serius sehingga perlu opname hanya batuk, pilek dan panas biasa.
2.      Riwayat penyakit sekarang
Mata kuling sejak 1 minggu yang lalu, tak bisa jalan, kencing warna seperti teh dan sedikit, BAB agak sulit, warna kuning, mual dan muntah, panas, kedua tungkai tak bisa untuk jalan sejak 1 minggu yan glalu, tersa sakit bila digerakkandari telapak kaki sampai pinggang.
3.      Riwayat keluarga
Tidak ada riwayat keluarganya yang menderita penyakit seperti yang diderita klien.


D. Pola Aktifitas Sehari –hari (Activity Daily Living)

NO

Uraian
Aktivitas sehari-hari
rumah
Rumah sakit
1
Pola Nutrisi
Makan 2-3 kali perhari seadanya (nasi, lauk, pauk dan sayuran) dan tidka pasti jam makannya.
Makan NS , lauk, sayur kacang hijau (Diit TKRPRG). Klien tidak mau makan daging sapi.
2
Pola Eliminasi
BAK spontan , waran kuning, BAB  lancar 1 kali perhari, konsistensi lembek, kuning
BAK spontan , warna seperti teh, dengan produksi samapai 2500 cc
3
Pola Istirahat/tidur
Tidak ada masalah (3-4 jam tidur siang) dan malam (7-8 jam)
Tidur tidak tentu waktunya, pokoknya merasa lelah, dengan sendirinya tertidur
4
Pola Personal Hygiene

Mandi 2-3 kali perhari dengan menggunakan sabun mandi, kuku dipotong tidak menentu,
Personil higyine klien kurang, rambut dan kumis,jenggot tak terawat dengan baik, penampilan kulit kurang bersih, tampak bercak putih seluruh tubuh, kadang-kadang gatal
5
Pola Aktifitas

Kegiatan sehari-hari berkerja mencari barang-barnag bekas (pemulung) untuk dijual lagi.
Tidur terlentang, miring kanan dan kiri, jarang duduk apalagi dibuat berdiri tidak bisa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dibantu.
6
Ketergantungan
Merokok (+), obat(-)
Tidak ada

e. Data Psikology
Ø  Status emosi
1. Emosi, klien sabar, tenang
2. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Klien belum tahun bagaiana penyakitnya terjadi, perkembangannya yang sudah dicapai, hanya mengikuti apa yang diperlukan (tindakan dan pengobatan)
Ø  Konsep Diri
1.                  Body Image
Badan teras nyeri geringgingan, dan lemah
2.  Self Ideal
Harapan klien bahwa dirinya akan berusaha semampunya untuk mencapai kesembuhan.
3. Self esteem
Diri klien merasa bahwa sudah lama dirawat, tentunya banyak pengeluaran untuk mencapai kesembuhan, tetapi tetap sabar dan merasa dirinya tergantungan tidak bisa berbuat banyak dalam emmenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya.
4. Role
Klien sebagai peran dalam mencari nafkah darus dirawat dan diperlukan biaya uintuk perawaqtan dan pengobatan tetapi kurang sesuai dengan kebutuhan.
5.    Identitas
Status klien dalam keluarga sebagai ayah dari anaknya yang berumur 9 tahun kelas 4 SD dan isteri.
 
f. Data Sosial
1.    Pola komunikasi , menggunakan bahasa jawa,dan indonesia,
2.    Pola Interaksi,  lacar, komonikatif  (kooperatif),terbuka, dukungan keluarga (untuk perawatan dan pengobatan memenuhi.
3.    Perilaku,   terkontrol, sabar, kesadaran baik


g. Data Spiritual
Keluarga dianjurkan untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya serta bertawakkal
h. Observasi dan pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Status gizi cukup, kesadaran komposmentis, GCS 456, Penampilan tidur terlentang dengan kepala ditinggikan 2 bantal.
Antopometri  : TB     : 168   cm       BB       : 56 Kg
Tanda vital    : T = 120/70 mmHg, N = 104 x/mnt,  S = 38, 9 oC, RR = 24 x/mnt
2. Review of system
a. Sistem pernafasan,
Pernafasan spontan, Vesikuler, Sbentuk dada simetris, Retraksi -/-, Rh -/-, Wh -/-, RR 20 kali/menit, reguler
b. system vaskuler
Tensi 120/70 mmHg, Nadi 104 kali/menit, suhu akral hangat, S1S2 tunggal normal, nyeri dada (-)
c. system persyarafan
Kesadaran komposmentis, orientasi baik, GCS 456
*    Kepala dan leher
ü  Sklera putih, tidak anemis, ikterus
ü  Conjunctiva tidak pucat
ü  Pupil isokor
ü  Leher kaku kuduk (-), tidak ada pembesaran getah bening
*    Persepsi sensoris
ü  Pendengaran
Dalam batas normal
ü  Penciuman
Pilek (-), epitaksis (-)
ü  Pengecapan
citan rasa ((+) , sulit menelan (-)
ü  Penglihatan
Dalam batas normal
ü  Perabaan
Dapat merasakan perbedaan stimulasi terhadap panas, dingin dan tekan, kaki dan tangan tersa geringgiangan
d. system perkemihan
BAK Lancar spontan produksi urine 2500 cc/24 jam  warna seperti teh.
e. system pencernaan
BU (+) Normal, dapat mengunyah dan menelan, BAB liat, warna kuning
f. system muskoloskletal dan integument
Kemampuan pergerakan sendi bebas, kekuatan otot ekstremitas atas (4/4) extremitas bawah 4/4, kulit (turgor cukup), akral (hangat) , terdapat bintik putih, sedikit melepu pada seluruh tubuh, kadang-kadang masih terasa gatal, dan dirawat dengan ditaburi bedak Cusson
g. system endokrin
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia ( tahun)
h. Sistem reproduksi
Laki-laki, (penis, scrotum, testis)
i. Sistem hematopoetik
Limfadenopati (-)

i. Pemeriksaan penunjang
1. laboratorium
Yang Diperiksa
26/2’02
24/02’02
23/02’02
15/2’02
Uerum
Kreatinin
Natrium
Kalium Chlorida
SGOT
CPK/K
GDA
Bil Direct
Bilirubin total
46 mg/dl
1,36 mg/dl
60
4,1
133 mEq/L
3,5 mEq/L

147
3,13
154
121
-
37



152
10,17




252
147 mg/dl
24,33 mgdl
25,68 mgdl


  1. Radiologi
Hasil USG tanggal 15-02-2002, Sludge Gall Bladder, Nephritis Kronis kanan
  1. Konsul urologi
ARF dan suspec ruptur ureter (Endoskopi)
  1. Mikrobiologi (kulture urine)
Urethra aerob (-)
Urethra anaerob (-)
Leptospirosis (-)

j. Penatalaksanaan
1.      Ballance cairan dengan Intake sesuai dengan output + 500 cc terbadi dalam Parenteral dan oral
2.      Injeksi cefotaksim 3 x 1 gram
3.      Diitk NS TKRPRG
4.      Monitor produksi urine


-                      Analisa data
TGL
DATA
ETIOLOGI
MASALAH

DATA SUBYEKTIF
-     Badan terasa panas
-     Kebutuhan istirahat cukup saing 3-4 jam, malam 7-8 jam/hari

DATA OBYEKTIF
-       Muka dan dada berkeringan, suhu akral hangat
-       Suhu tubuh 395 oC, nadi 96 kali/mnt/takhikardia
-       Baju terbuka









DATA SUBYEKTIF
-     Klien mengatakan merasa nyeri pada kaki kanan dan kiri mulai dari telapa kaki sampai pinggang
-     Klien juga mengatakan belum mampu untuk berdiri, duduk saja jarang
-     Klien juga merasakan geringgingan pada tangan dan kakinya

DATA OBYEKTIF
-          Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah 4/4, kulit keriput
-          Ureum 26/02/02 46 mg/dl
-          Natrium 133 meq/L, Kalium 3,5 meq/L


DATA SUBYEKTIF
-          Klien mengatakan bahwa minum sehari 3 botol aqua besar
-          Kencing biasa sampai 1hari warna seperti teh 1,5 botol aqua



DATA OBYEKTIF
-       Urine tampung 2250 cc/24 jam warna seperti teh
-       Infus RL/Dex 2000 cc /24 jam
-       Makanan NS TKRPRG dengan sayuran kacang panjang dihabiskan
-       Mukosa mulut kering, mata tidak cekung
-       Hasil ureum 46 mg/dl, kreatinii 1,36



DATA SUBYEKTIF
-           Klien mengatakan bagaimana perkembangan penyakitnya saat ini.
-           Klien mengatakan sudah lama dirawat tetapi masih belum sembuh-sembuh
-           Klien mengatakan tidak bosan-bosannya berdoa untuk meminta kesembuhan dari Yang Maha Esa

DATA OBYEKTIF
-       Kien sudah 20 hari dirwwat di rumah sakit
-       Klien belum sembuh, masih banyak masalah keperawatan dan medis (fungsi hati, kulit, otot)

DATA SUBYEKTIF
-          Ada kelainan kulit pada seluruh tubuh
-          Ini terjadi setelah 5 hari yang lalu sejak kontak dengan air (mandi dengan waslap)

DATA OBYEKTIF
-       Terdapat bercak putih, berisi air kecil-kecil berukuran 2-3 mm pada seluruh tubuh
-       Pada bagian belakang tampak pengelupasan kulit, luka lecet pada bagian punggung dan pantat.
-       Kondisi seprei basah dan kotor
DATA SUBYEKTIF
-     Badan terasa lemas
-     Mata kuning sejak masuk samapai sekarang

DATA OBYEKTIF
-       Mata tampak ikterus
-       Kadar bilirubin indirect 24,33 mgdl, kadar biolirubin total  25,68 mgdl
-       SGOT 37

Leptospirosis

Vaskulitis


Endotoksin


 


Pembuluh darah/jaringan (neutropil, limposit meningkat)
 

Metabolisme meningkat


 

Hipotalamus

Thermoregulator terganggu


 


Hiperpireksia


Leptospirosis


 

                         Kadar Na dan K
                                Menurun


 

Vaskulitis


 


                            Perubahan
                 airan di ekstraselluler


 

organ otot dan jaringan


nyeri otot/kram/geringgingan







Leptospirosis


 


Aliran darah ginjal
 


Tubulus/lumen dinding tubulus


 



Endotoksin


 


Nephritis


 


Gangguan filtrasi


 


Ballance cairan terganggu
 


Exess Cairan


Perawatan lama


 

Penyakitnya tidak
sembuh-sembuh


 


Psikologis dan penunjang ekonomi


 


Kurang informasi


 


Stressor


 


cemas


kontak bahan
kulit


 

leptospirosis


 


antigen


 

ag-ab
Ig E


 

Hipersensitasi


 


Alergi kulit






Leptospirosis


 

Vaskuler


Vena porta


 

Hati

Gangguan met. Billirubin







 


Ikterus

Kelemahan


G.Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1.            Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi endotoksin sekunder leptosporosis, infeksi penyerta lainnya (nephritis)
2.            Nyeri (otot) berhubungan dengan efek sekunder dari perjalanan penyakitnya
3.            Disintegritas kulit berhubungan dengan reaksi hipersensitasi 
4.            Risiko inballance cairan berhubungan dengan out put tidak normal, hipermetabolik , kurangnya stabilitas fungsi ginjal, kurangnya intake
5.            Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan tubuh

1.  Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi endotoksin sekunder leptosporosis, infeksi penyerta lainnya (nephritis)


Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal  setelah 2 jam tindakan
Kriteria Hasil :
-          Suhu tubuh normal (36-37OC)
-          Keringat minimal
-          Tidak haus. Intake dan out put seimbang
-          Nadi 80 x/mnt
Rencana Tindakan
Rasional
1. Monitori saat timbulnya demam

2.Monitor  tanda-tanda vital tiap 3 jam atau lebih sering

3. Berikan kebutuhan cairan ekstra


4. Berikan kompres dingin

5. Kenakan pakaian minimal

6. Lanjutkan terapi cairan intravena RL ½ Saline dan pemberian antipiretik


1. Observasi hasil untuk mengidentifikasi pola demam

2. Acuan untuk mengetahui keadaan umum klien
3. Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
4. Konduksi suhu membantu menurunkan suhu tubuh
5. Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh
6. Pemberian caiaran sangat penting bagi klien dengan suhu tinggi. Pemberian caiaran merupakan wewenang dokter sehingga perawat perlu berkolaborasi dalam hal ini.


2. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan dampak sekunder dari penyakitnya
Tujuan :
Nyeri berkurang atau rasa nyaman terpenuhi
Kriteria :
-       Klien mengatakan tidak terasa nyeri
-       lokasi nyeri minimal
-       keparahan nyeri berskala 0
-       Indikator nyeri verbal dan noverbal  (tidak menyeringai)
INTERVENSI
RASIONAL
Identifikasi klien dalam membantu menghilangkan rasa nyerinya
Pengetahuan yang mendalam tentang nyeri dan kefektifan tindakan penghilangan nyeri.
Berikan informasi tentang penyebab dan cara mengatasinya
Informasi mengurangi ansietas yang berhubungan dengan sesuatu yang diperkirakan.
Tindakan penghilangan rasa nyeri noninvasif dan nonfarmakologis distraksi dan relaksasi.
Tindakan ini memungkinkan klien untuk mendapatkan rasa kontrol terhadap nyeri.
Terapi analgetik, multvitamin 3x1 (neurosanbe)
Terapi farmakologi diperlukan untuk memberikan  peredam nyeri.

3. Cemas berhubungan dengan prosedur diagnosis, prognosis, dan perkembangan penyakitnya
Tujuan :  Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
T   Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekuatirannya.
T   Respon klien tampak tersenyum.
INTERVENSI
RASIONAL
  1. Diskusikan mengenai kemungkinan kemajuan dari perkembangan penyakitnya. (fungsi hati, ginjal, kelaianan kulit)

  1. Berikan informasi mengenai klien yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang dialami klien dan menjalani dengan penuh kesabaran dan usaha sesuai dengan kemampuan
  2. Berikan informasi mengenai sumber-sumber pengetahuan dan koping mekanisme klien)


  1. Berikan support sistem (perawat, keluarga atau teman dekat dan pendekatan spiritual)

  1. Reinforcement terhadap potensi dan sumber yang dimiliki berhubungan dengan tindakan operasinya.
1.      Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.
2.      Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan,  justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat.
3.      Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.
4.      Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu klien.
5.      Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang dapat mendukung dia untuk berkomunikasi.


4. Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal,  hipermetabolik, kurangnya intake
Tujuan :
Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal, membran mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry ferill normal, urine output normal.
INTERVENSI
RASIONAL
a.       Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak  normal seperti emesis, diare, drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24 jam.
b.       Timbang berat badan jika diperlukan.


c.        Monitor vital signs. Evaluasi pulse peripheral, capilarry refil.



d.       Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Catat keadaan kehausan pada klien.

e.        Anjurkan intake cairan samapi 2500 ml per hari sesuai kebutuhan individu.
f.        Kolaboratif
-          Berikan cairan IV bila diperlukan.
-          Monitor hasil laboratorium :, elektrolit, BUN dan kreatinin


a.       Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia.

b.       Dengan memonitor berat badan dapat diketahui bila ada ketidakseimbangan cairan.
c.        Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengan dehidrasi.
d.       Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi dapat mencegah terjadinya hipovolemia.
e.        Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
f.        Kolaborasi :
-          Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
-          Mengetahui perubahan yang terjadi.



III. Pelaksanaan
TGL/
DX
IMPLEMENTASI
PE-
LAK-SANA
4-2-2002
Dx 1
08.00

09.00






10.00

12.00



Dx 2
09.00



09.15



12.00



Dx 3
09.00







10.00



10.15


















Dx 4



Memonitori perkembangan  timbulnya demam (mukosa mulut kering, haus, gelisah)
Memonitor  tanda-tanda vital  (tensi 120/70, RR 24 x/mnt, Nadi 96 x/mnt, Suhu 39 oC
Melibatkan keluarga dan menyarakan kepada keluarga untuk memberikan kompresi basah pada ketiak dan leher
Memberi penejelasan dan menganjurkan untuk minum banyak kurang lebih 2 liter/hari
Membuka baju klien dan menjelaskan maksu dan tujuannya
Memasang kembali infus dan memonitor tetesan cairan agar terpenuhi kebtuhan cairan RL/hari 2000 cc dan mengobservasi terjadinya plebitis
Melakukan injeksi Cefotaxim 1 gram per IV
Memonitor suhu 38,2 oC, nadi 92 x/mnt, tensi 120/70 mmHg


Mengobservasi tingkat perkembangan rasa nyeri klien (lokasi, intensitas, frekuensi, saat timbulnya nyeri)
Memberi penjelasan secara akurat dan tepat tentang penyebab nyeri, mekanisme nyeri dan alternatif pemecahannya
Memberi cara atau metode tentang alternatif pengurangan rasa nyeri secara nonfarmakologis distraksi (mengajak ngobrol dengan sedikit gurauan) dan relaksasi (mengatur posisi tidur, sedikit memberi massage, latihan gerak rutin dan minimal bertahap)
Mengobservasi tingkat perkembangan nyeri (klien tampak tenang, sedang istirahat, tidak menyeringai dan mengeluh nyeri)


Membuka diskusi dan bertanya baik klien dan keluarganya  mengenai kemungkinan kemajuan dari fungsi tubuh yang terganggu dalam perawatan dan pengobatan
Memberikan informasi pada klien tentang tingkat perkembangan penyakit baik yang bersifat tindakan rutinitas dan insidentil (hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, observasi intake dan out put, tanda klinis yang masih ada)
Memberikan sumber informasi mengenai perawatan dan tindakan lanjutan diperlukan observasi dan pemeriksaan ulang baik secara klinis maupun laboratorium sehingga sinkron dengan pengobatan :
-          Kelainan pada kulit berupa bintik putih ini merupakan suatu kelainan kulit saja akibat menurunnya pertahanan tubuh
-          Kelemahan, mata yang masih kuning akibat gangguan metabolisme hepar /hati,
-          Fungsi ginjal yang didinilai dari masukan  Iminuman/infus) dan haluaran kencing seimbang sydag mulai membaik, maka perlu koreksi laboratorium.
Memberikan penguatan/support sistem dari  (perawat, keluarga atau teman dekat dan pendekatan spiritual)
Memberikan reinforcement terhadap potensi dan sumber yang dimiliki berhubungan dengan kerja sama dalam tindakan dan perawatan.



Memonitor vital signs.(tensi 39oC, tensi 120/70 mmHg, nadi 88 x/mnt
Mengobsrvasi dan mengevaluasi  pulse peripheral, capilarry refil.(suhu akral hangat, capillary refill < 2 detik)
Mengobservasi turgor kulit pada bagian perut dan keadaan membran mukosa, keadaan kehausan pada klien.
Mencatat ada tanda-tanda dehidrasi atau over load
Menganjurkan pada klien unutk minum air 3000 ml per hari
Melakukan kolaboratif
-          Melanjutkan pemberian cairan IV RL 20 tetes /mnt 1000 cc/24 jam./ 2 flesh /24 jam




Awi











Evaluasi
TANGGAL/
Dx
JAM
EVALUASI
5-3-2002
Dx,1











Dx2





















Dx3


















Dx4

S
Badan panas
Berkeringat
O
Suhu 38 oC 105/65, N 104 x/mnt, RR 20 x/mnt
Kepala dan badan berkeringat
A
Maalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
I
Melanjutkan intervensi

S
Klien mengatakan masih terasa nyeri pada otot tangan dan kaki serta kesemutan
Klien mengatakan bisa duduk sendiri tanpa bantuan
Aktivitas seperti makan dna minum dilakukan sendiri
Berjalan belum mampu
O
Kemampuan menolong diri dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan, klien dapat duduk sendiri
Kemampuan otot mulai membaik 5/5
Skala nyeri ringan (2)
A
Masalah tetap
P
Lanjutkan intervensi
I
Melanjutkan intervensi
Melakukan kolaborasi dengan medis dalam pemberian obat multivitasmin (mintakan resep)
Menganjurkan pada keluarganya untuk menebus obat tersebut danmeminumnya sesuai dengan anjuran

S
Klien mengatakan tidak henti-hentinya berdoa untuk meminta kesabaran dan kesembuhan dengan usaha dalam kemampuannya
Klien mengatakan mau dan akan berusaha untuk memenuhi perawatan atau tindakan yang diperluka
O
Klien tampak tenang
Konsentrasi klien baik, tidak gugup
A
Masalah teratsi sebagian
P
Pertahankan intervensi

I
Mempertahankan intervensi
Memberikan infromasi yang terbaru terhadap perkembangan penyakitnya seprti hasil dari laboratorium.

S
Klien mengatakan dapat minum dalam sehari 2 botol aqua
Kencing yang ditampungnya sebanyak 2,5 botol aqua
O
Urine tampung 4000 cc/24 jam waarna seperti teh
Infus RL 1000 cc/24 jam
A
Masalah tak terjadi
P
Pertahankan intervcensi
I
Mempertahankan interevsni
Melakukan kolaborasi dalam koreksi laboratorium SE, BUN kreatinin, SGOT, SGPT
Mengambil sampel darah
Menganjurkan kepada keluarganya untuk membawa bahan tersebut ke laboratorium dan tunggu hasilnya
E
Hasil laboratorium :
Urea 9,8 mg/dl, kreatinin 0,72 mg/dl, K 3,4 meq/L, Na 128 meq/L, Cl 100 mmol/L


TANGGAL/
Dx
JAM
EVALUASI
6-3-2002
Dx,1











Dx2


















Dx3


















Dx4

S
Badan tidak panas
Kadang-kadangmasih berkeringat
O
Suhu 37 oC 120/70, N 88 x/mnt, RR 20 x/mnt
A
Maalah teratasi teratasi
P
Pertahankan intervensi
I
Mempertahnkan intervensi

S
Klien mengatakan masih terasa nyeri pada otot tangan dan kaki serta kesemutan
Klien mengatakan bisa duduk sendiri tanpa bantuan
Aktivitas seperti makan dna minum dilakukan sendiri
Berjalan belum mampu
O
Kemampuan menolong diri dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan, klien tampak sedang duduk sendiri sambil makan NS
Kemampuan otot mulai membaik 5/5
Skala nyeri ringan (2)
A
Masalah tetap
P
Lanjutkan intervensi
I
Melanjutkan intervensi
Menganjurkan pada klien untuk minum obat secara teratur  3 kali sehari (neurosanbe)

S
Klien mengatakan semua ini saya jalani dengan penu kesabaran dan tawakkal
Klien dan keluarga siap/bersedia memenuhi dalam tindakan dan pengobatan
O
Klien tampak tenang
Klien dan keluarga tanggap setiap ada tindakan dan kebutuhan yang diperlukan
Bintik putih tetap
A
Masalah teratsi sebagian
P
Pertahankan intervensi

I
Mempertahankan intervensi
Memberikan infromasi yang terbaru terhadap perkembangan penyakitnya seperti hasil dari laboratorium.
Menganjurkan kepada klien untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya dan meningkatkannya dengan konsumsi makan dan minum yang cukup adequat

S
Klien mengatakan dapat minum dalam sehari 2 botol aqua
Kencing yang ditampungnya sebanyak 2,5 botol aqua
O
Urine tampung 4500 cc/24 jam waarna seperti teh
Infus RL 2000 cc/24 jam
A
Masalah tak terjadi
P
Pertahankan intervcensi
I
Mempertahankan interevsni
Mengukur Intake dan output 1000 (infurs), minum 2500, urine tampung 3.500 cc


TANGGAL/
Dx
JAM
EVALUASI
7-3-2002
Dx,1










Dx2




















Dx3






















Dx4

15.00










18.00




















15.00






















18.00


S
Badan sudah tidak panas
O
Suhu 37 oC 120/70, N 88 x/mnt, RR 20 x/mnt
Infus dilepas
Minum direncanakan dalam 1 hari 3 liter
A
Maalah teratasi
P
Pertahankan intervensi


S
Klien mengatakan masih terasa nyeri pada otot tangan dan kaki serta kesemutan, terutama pada paha dan otot
Klien mengatakan bisa duduk sendiri tanpa bantuan
Aktivitas seperti makan dan minum dilakukan sendiri
Berjalan belum mampu
O
klien dapat duduk sendiri
Kemampuan otot mulai membaik 5/5
Skala nyeri ringan (2)
SGOT/SGPT 73
A
Masalah tetap
P
Lanjutkan intervensi
I
Melanjutkan intervensi
Menganjurkan pada klien untuk minum obat secara teratur  3 kali sehari (neurosanbe)
Menganjurkan klien utnuk minum obat cefrofloxason 3 x 500 mg


S
Klien mengatakan semua ini saya jalani dengan penu kesabaran dan tawakkal
Klien dan keluarga siap/bersedia memenuhi dalam tindakan dan pengobatan
O
Klien tampak tenang
Klien dan keluarga tanggap setiap ada tindakan dan kebutuhan yang diperlukan
A
Masalah teratsi sebagian
P
Pertahankan intervensi
I
Mempertahankan intervensi
Memberikan infromasi yang terbaru , akurat, komunikatif, terbuka terhadap perkembangan penyakitnya
Menganjurkan kepada klien untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya dan meningkatkannya dengan konsumsi makan dan minum yang cukup adequat
Memberikan support dan semangat untuk berusaha mencapai kesembuhan yang optimal (kemandirian perawatan)

S
Klien mengatakan dapat minum dalam sehari 2 botol aqua
Kencing yang ditampungnya sebanyak 2,5 botol aqua
O
Urine tampung 4000 cc/24 jam waarna seperti teh
Infus dilepas
Diit NS  TKTP
A
Masalah tak terjadi
P
Pertahankan intervcensi

No comments:

Post a Comment