OSTEOSARKOMA
A.
DEFINISI
Osteosarkoma adalah
jenis maligna terbanyak dari tulang dan lebih umum terjadi pada pria dan orang
– orang di usia 11 sampai 20 tahun (Daiele Gale and Jane Charette, 1999).
Sarkoma osteogenik
yaitu tumor ganas, yang biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan
pada masa dewasa (www.medicastore.com).
Tumor ganas tulang
yang tidak berasal dari sistem hematopoetik dan tersusun atas sel bulat, lunak
yang sering terjadi pada tiga dekade pertama dari kehidupan dan sebagian besar
terletak pada tulang panjang (pelvis dan tulang iga) (www.sehat.com).
B.
KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut
TMN
T
|
Tumor
Induk
|
T0
|
Tidak
ditemukan tumor induk
|
T1
|
Tumor
terbatas di dalam periosteum
|
T2
|
Tumor
menembus periosteum
|
T3
|
Tumor
masuk organ/struktur sekitar tulang
|
N
|
Kelenjar
limfe regional
|
N0
|
Tidak
ditemukan tumor dikelenjarlimfe
|
N1
|
Tumor ditemukan di kelenjar limfe
|
M
|
Metastase
|
M0
|
Tidak
ditemukan metastase jauh
|
M1
|
Metastase
jauh
|
C.
ETIOLOGI
Penyebab pasti
belum diketahui namun bukti-bukti yang mendukung bahwa osteosarkoma merupakan
penyakit yang diturunkan.
D.
FAKTOR
RESIKO
-
Usia
(10 - 20 tahun)
-
Jenis kelamin (pria lebih rentan)
-
Ras (jarang terjadi pada kulit hitam)
-
Genetik, meliputi: riwayat keluarga, anomaly genetik,
riwayat penyakit tulang.
E.
MANIFESTASI
KLINIS
-
Nyeri dan bengkak pada daerah tumor
-
Lesu
-
Lemah
-
Berat
badan menurun
-
Masa tulang dan jaringan lunak di daerah sekitar tumor
sering dan bisa teraba fluktuasi dan terlihat eritema yang berasal dari daerah
dalam tumor
-
Pembengkakan
dan pegerakan terbatas
-
Keterbatasan
penggunaan ekstremitas
-
Trauma
atau sering jatuh yang tidak jelas hubungannya (tindakan awal patah tulang)
-
Tumor di tungkai menyebabkan penderita berjalan miring
-
Linu
-
Fraktur
patologis
F.
PATHOFISIOLOGI
Pertumbuhan tulang
biasanya berkaitan dengan kesalahan tempat/letak atau kelebihan pertumbuhan
pada sebagian besar jaringan tulang normal/sel kartilago (tulang muda) sehingga
menyebabkan kelainan struktur dan fungsi dari tulang tersebut. Pertumbuhan ini
bisa menyebabkan kelemahan dalam stuktur jaringan yang normal dengan cara
menekan jaringan tersebut. Salah satunya yaitu osteosarkoma.
Osteosarkoma
meruakan neoplasma ganas pada tulang dan cepat bermetastasis melalui aliran
darah yang biasanya menyerang tulang-tulang panjang terutama pada bagian distal
femur, proksimal tibia dan proksial humerus.
Osteosarkoma
biasanya terjadi pada usia-usia pertumbuhan (10 – 25 tahun) karena dalam
periode ini menyebabkan reaksi tulang normal dengan respon osteolitik (destruksi
tulang) atau respon osteoblastik (pembentukan tulang).
G.
PATHWAYS
|
||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
|
|||||||
H.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
-
Darah (darah rutin trasaminase hati)
-
Radiologis (foto rontgen dan CT Scan)
-
Invasif (biopsy dan aliran sumsum tulang)
I.
KOMPLIKASI
-
Penyembuhan
luka lambat
-
Defisiensi
nutrisi
-
Infeksi
-
Metastasis
ke paru-paru
-
Fraktur
pathologis
J.
PROGNOSIS
Rendahnya tingkat
kesembuhan walaupun dengan pembedahan ablatife baik disertai radiasi ataupun
tidak. Namun terapi radiasi pada daerah primer dan daerah metastase yang
dikombinasi dengan kemoterapi (dengan motroteksat dosis tinggi, doxorubisin,
cisplatin, cyclopospamide, bleomicin) dapat meningkatkan kelangsungan hidup
penderita sekalipun dengan metastase. Terapi adjuvan berupa sitostatika yang
agresif dan intensif diberikan pra dan pasca bedah bertahan rata – rata 60 – 70
%.
Kemampuan brtahan
hidup 5 tahun sekitar 60 % akan tetapi angka bertahan hidup 2 tahun untuk jenis
ini dengan penyakit lokal sekitar 40 sampai 90 %, sedangkan pada penyakit
metastatik mempunyai kemapuan bertahan hidup sekitar 30 sampai 60 %.
K.
PENATALAKSANAAN
-
Menghancurkan
atau pengangkatan tumor
-
Eksisi bedah/ eksisi lokal, amputasi, disarti kulasi)
-
Radiasi
jika bersifat radiosensitif
-
Kemotherapi
(pneoperatif, pasca operatif, adjuvant) untuk mencegah mikro metastasis).
-
Analgesik
atau tranquizer – morfin
No comments:
Post a Comment